Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hensat: Bukan Golkar Banget Kalau Airlangga Digoyang di Munas
18 Maret 2024 12:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto berpeluang kembali jadi ketua umum dalam Munas Desember 2024. Tapi, dengan berbagai prestasi di Pemilu 2024, masih ada yang coba menggoyang.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ada sejumlah tokoh Golkar yang muncul dan digadang jadi caketum Golkar selain Airlangga Hartarto. Sebut saja Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang, hingga Bambang Soesatyo.
Bahkan, belakangan muncul nama Presiden Jokowi. Jokowi disebut-sebut akan jadi kader Golkar bahkan digadang-gadang juga jadi ketua umum.
Founder KedaiKopi, Hendri Satrio, mengatakan, kondisi ini tidak biasa. Sebab, sosok yang berprestasi malah digoyang lagi.
"Bukan Golkar banget kalau kemudian Airlangga yang berprestasi ini kemudian digoyang, walaupun terserah Golkarnya," kata Hensat, Senin (18/3).
"Bahkan nama baru seperti Bahlil, Agus Gumiwang, atau Bamsoet itu menurut saya bukan levelnya Airlangga saat ini karena dia berprestasi," tambah dia.
Golkar memang mencatatkan hasil yang baik di Pileg 2024. Suara yang diraih secara nasional bisa mencapai 15-16%. Kursi di DPR bisa lebih dari 100. Belum lagi kemenangan di 15 dari 38 provinsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya bingung juga, sebagai sebuah partai politik yang sudah matang, banyak pendekarnya, dan sangat fair, artinya penilaian secara terbuka dan jujur, mestinya Airlangga Hartarto ini bisa menjadi ketum Golkar lagi. Atau bahkan tidak perlu di munas karena Airlangga jelas berprestasi," jelas dia.
Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar langsung mengambil keputusan mendukung capres-cawapres dan menang di Pilpres 2024. Berbeda kondisinya dengan keputusan Golkar di Pilpres 2014.
"Airlangga membuat Golkar jadi pemenang Pilpres untuk periode pertama ya. Untuk 2014 misalnya, kan Golkar oposisi. Sekarang Airlangga memilih bersama Pak Prabowo seperti 2014 tapi dia memang," ucap dia.