Hensat: Gaya Gibran Permalukan Mahfud-Cak Imin Kebablasan, Tak Disukai Gen Z
22 Januari 2024 12:37 WIB
ยท
waktu baca 1 menit![Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Foto: Dok. Istimewa](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hmp692qefec6wr0jabrrqxmr.jpg)
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Soal kesopanan, kemarin kebablasan. Gayanya dia [Gibran] ingin mempermalukan Cak imin dan Pak Mahfud, seperti mencari jawaban Pak Mahfud atau kemudian mengatakan bahwa enak bisa baca catatan, padahal itu boleh, kepada Cak Imin," kata Hendri kepada wartawan, Senin (22/1).
Menurut itu tidak semua orang suka dengan sikap Gibran dalam debat tersebut. Bahkan anak muda juga tidak suka dengan gaya itu.
"Itu tentu saja tidak disukai banyak orang dan sangat mungkin tidak disukai oleh Gen Z," kata Hendri.
Hendri juga menyoroti Gibran yang terlalu banyak melakukan gimik selama debat. Ini membuat dia tidak fokus pada substansi saat menanggapi lawannya: Mahfud maupun Muhaimin.
"Tapi memang Mas Gibran tampil terlalu percaya diri sehingga terlalu banyak gimik-gimik yang dia tampilkan sehingga menurut saya melampaui etika kesopanan dan kepantasan dalam sebuah perhelatan pilpres," ujar Hendri.
ADVERTISEMENT