Heru Budi Bertemu Menkes, Bahas Percepatan Penanganan Stunting

1 Februari 2023 15:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengunjungi RPTRA Tri Putra Persada Hijau di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengunjungi RPTRA Tri Putra Persada Hijau di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menerima kedatangan Menkes, Budi Gunadi Sadikin, di Balai Kota Jakarta, Rabu (2/1). Dalam pertemuan itu keduanya membahas penanganan stunting di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Heru mengatakan telah memerintahkan jajarannya untuk aktif di lapangan dalam penanganan stunting. Selain itu pihaknya juga akan mengikuti perintah Menkes Budi untuk memberikan bantuan makanan bergizi dan vitamin untuk anak-anak.
"Tadi Pak Menteri memerintahkan juga di posisi kelas VII atau SMP diberikan makan tambahan dan vitamin. Itu pun saya dengan jajaran nanti turun bersepakat tiap hari Rabu mereka ada makan bersama menambahkan vitamin," kata Heru kepada wartawan, Rabu (2/1).
Selain itu Heru mengatakan, pihaknya akan melakukan sinkronisasi data dengan Kemenkes. Soal data ini diperlukan karena kedua instansi itu memiliki dasar berbeda dalam pengumpulan datanya.
Kemenkes menggunakan survei gizi Indonesia yang melibatkan sejumlah perguruan tinggi. Survei ini yang digunakan pada tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan Pemprov DKI memiliki data stunting yang lebih spesifik by name by address.
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutterstock
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan ke depan data itu akan dipakai untuk mengukur stunting di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Jadi datanya by name by address itu mesti sama data Kemenkes dengan data Gubernur dengan data BKKBN kita sudah setuju akan disamakan dalam waktu seminggu," tutur Budi.
Bila berpacu data survei Kemenkes, Jakarta berada dalam urutan kedua dengan angka stunting terendah.
"Berdasarkan data status survei gizi Indonesia, DKI itu turun 14,8 persen. Jadi sudah dekat sekali ke target nasional. DKI adalah provinsi nomor 2 terbaik dari 38 provinsi sekarang," kata Budi.

Perhatian untuk Ibu Hamil dan Bayi

Menkes Budi Gunadi Sadikin sampaikan keterangan pers di Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dalam pencegahan stunting, ibu hamil dan bayi menjadi perhatian. Sebab saat dalam kandungan kebutuhan gizi anak harus terpenuhi. Selain itu juga saat bayi berusia 6-24 bulan, mereka butuh makanan tambahan di luar ASI.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah duduk dengan Pak Gubernur, gimana kita mengeksekusi program ini, spesifik ke ibu-ibu jangan sampai saat hamil dia anemia, kurang darah, jangan sampai pas hamil dia kurang gizi," kata Budi.
"Kemudian anak-anak yang sudah lahir terutama usia 6-24 bulan bagaimana mereka jangan sampai kurang gizi, gimana cara ngukurnya monitoringnya sehingga kita bisa identifikasi secara dini," tambah Budi.
Menurut Budi jika anak sudah terkena stunting, sulit untuk disembuhkan. Ia bahkan menyamakannya dengan penyakit kanker.
"Kalau sudah sampai stunting sudah telat, saya bilang kaya kanker stadium 4, harusnya diidentifikasi stadium 1 sebelum stunting, dicegah, kalau sudah stunting kesembuhannya rendah sekali," jelas Budi.
"Kita sudah setuju minggu ini persiapannya, minggu depan kita langsung jalan. Karena ini masalah eksekusi, mudah-mudahan kita bisa lapor lagi ke Bapak Presiden bahwa progresnya cepat," pungkasnya.
ADVERTISEMENT