Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Heru Budi Pakai Jalur Konsinyasi Atasi Lahan Sengketa Terdampak Sodetan Ciliwung
1 Desember 2022 19:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal melakukan konsinyasi kepada pemilik lahan bermasalah di sepanjang proyek pembangunan sodetan Ciliwung hingga Kanal Banjir Timur (KBT). Pembangunan sodetan memang tersendat karena masalah pembebasan lahan.
ADVERTISEMENT
“Jika ada pihak-pihak yang bersengketa maka sesuai aturan kami akan lakukan konsinyasi dan proyek tetap berjalan,” kata Heru kepada wartawan seusai meninjau lokasi pembangunan sodetan, Kamis (1/12).
Sistem konsinyasi merupakan salah satu cara yang dilalui dalam sengketa lahan. Lahan yang terdampak satu proyek pembangunan diajukan ke pengadilan. Pemilik lahan nanti akan menyelesaikan sengketa di pengadilan, termasuk untuk nilai pergantian lahan yang terdampak proyek.
Menurut Heru, langkah konsinyasi ini memang harus ditempuh agar pembangunan sodetan yang menurutnya sempat tersendat di kepemimpinan gubernur sebelumnya bisa berjalan dengan baik.
“Sekali lagi kami di sini adalah untuk memastikan bahwa selama ini yang terhambat belum berjalan, kami pastikan sudah bisa berjalan,” kata Heru.
Sebelumnya, Heru mengatakan pemerintah kota Jakarta Timur sudah memberikan sosialisasi kepada masyarakat pemilik lahan di sekitaran kawasan pembangunan.
ADVERTISEMENT
Heru tidak merinci berapa luas tanah yang direlokasi, tapi jika melihat lokasi pembangunan sodetan, maka kawasan terdampak ada di Bidara Cina, Jakarta Timur.
“Pak Wali Kota yang sudah melakukan sosialisasi pendekatan kepada para pihak, baik itu pemilik bangunan maupun pemilik lahan,” tutur Heru.
Saat ini progres pembangunan sodetan yang dikerjakan bersama dengan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) sudah rampung hampir 62 persen.
Jika sudah rampung, maka sodetan bawah tanah ini bisa mereduksi debit air hingga 60 meter kubik per detik. Dengan begitu, banjir rutin yang sering menggenangi kawasan Bidara Cina bisa teratasi.