Heru Budi soal Maraton di Tengah Polusi: Sport Tourism Harus Ada di Jakarta

20 Agustus 2023 15:15 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat berolahraga di kawasan Car Free Day Jalan Sudirman Jakarta, Minggu (20/8/2023). 
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat berolahraga di kawasan Car Free Day Jalan Sudirman Jakarta, Minggu (20/8/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Event lari maraton tetap digelar di Jakarta di tengah tingkat polusi yang tinggi. Hari ini, kualitas udara juga masuk dalam kondisi tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Melihat hal itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi meyakini menggelar maraton saat polusi udara buruk tak kontradiktif. Ia menekankan, maraton adalah bagian dari sport tourism.
"Enggak kontra," kata Heru di Hutan Kota Penjaringan, Minggu (20/8).
"Ya kita menunjukkan sport tourism harus ada di Jakarta," imbuh dia.
Langit di kawasan Monas nampak berkabut di tengah masalah polusi udara Jakarta, Minggu (20/8). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Menurut Nafas, udara tergolong tidak sehat dengan indeks kualitas udara (AQI) 115 dan PM 2.5 mencapai 42 di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat. Pantauan di lokasi, langit di kawasan tersebut memang nampang sedikit berkabut seperti mendung.
AQI yang tergolong baik maksimal 50, sementara menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PM 2.5 sebaiknya tak lebih dari 12.
Heru mengatakan maraton diharapkan bisa digelar rutin untuk mendorong masyarakat ibu kota aktif berolahraga.
ADVERTISEMENT
"Setelah ini, masih ada maraton oleh BUMN dan Pemprov, Oktober maraton. Saran Pak Menhub bukan ini saja, nanti sekian event kita lihat (dibuat lagi maraton)," kata Heru usai membuka Jakarta Half Maraton bersama Menhub Budi Karya Sumadi di kawasan Monas, Minggu (20/8).