Heru Budi Yakin Warga DKI Aman Rayakan Tahun Baru Meski Ada Omicron BF.7

30 Desember 2022 17:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PJ Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono (tengah) bertemu Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan) membahas pengamanan perayaan tahun baru di Gedung Promoter, Jakarta, Jumat (30/12/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PJ Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono (tengah) bertemu Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan) membahas pengamanan perayaan tahun baru di Gedung Promoter, Jakarta, Jumat (30/12/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
ADVERTISEMENT
Subvarian Omicron BF.7 yang menerjang China, sudah masuk ke Indonesia. Kemenkes menyebut 15 kasus infeksi BF.7 ditemukan di Indonesia, 7 di antaranya terdeteksi di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Meski begitu Penjabat Gubernur DKI, Heru Budi Hartono, mengaku tidak khawatir dengan kondisi itu. Meskipun Pemprov DKI akan menggelar acara perayaan tahun baru di sepanjang Jalan Sudirman-MH. Thamrin.
"Mudah-mudahan tidak ada (terinfeksi BF.7). Jadi kita doakan semuanya bisa berjalan dengan lancar," kata Heru di Polda Metro Jaya, Jumat (30/12).
Heru berkeyakinan, vaksin yang sudah diberikan kepada warga dapat menangkal varian ini. Namun demikian, dirinya juga mengimbau warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
"Pertama, mungkin seluruh masyarakat warga DKI dan Jabotabek kan sudah vaksin, termasuk juga sudah booster. Berikutnya juga tentunya menjaga pakai masker dan lain-lain," kata Heru.

7 Kasus Omicron BF.7

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, menuturkan telah mendapatkan informasi dari Kemenkes terkait kasus Omicron BF.7.
ADVERTISEMENT
"Disampaikan bahwa 7 kasus [BF.7] tersebut, kami mendapatkan informasi 29 Desember 2022 malam hari dari Kemenkes RI. Rinciannya; 5 domisili Jakarta, 2 domisili luar DKI Jakarta dan sudah diteruskan ke dinas kesehatan setempat," Ngabila, Jumat (30/12).
Lima orang yang berdomisili di Jakarta masing-masing terdiri tiga laki-laki dan dua perempuan. Sebanyak tiga orang berumur antara 30-50 tahun, satu orang berumur sekitar 50-60 tahun, dan satu orang lansia berumur 63 tahun.
Kelima warga Jakarta diketahui positif COVID-19 periode 20 Oktober hingga 12 November lalu. Mereka mengalami gejala ringan dan dilakukan isolasi mandiri.
Usai 10 hari isolasi, kelima pasien itu dinyatakan negatif COVID-19.