Heru Klaim Udara Jakarta Membaik, Harap Pemasangan Water Mist Lebih Masif

10 September 2023 18:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pengoprasian water mist generator di rooftop Gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (5/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pengoprasian water mist generator di rooftop Gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (5/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyebut udara di Jakarta kian membaik. Hal ini seiring upaya Pemprov DKI melakukan penyemprotan air dari atas gedung atau water mist, uji emisi, hingga work from home (WFH).
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah yang pertama udara di Jakarta membaik. Tetapi ini kan harus jangka panjang bukan berarti udara hari ini membaik terus. Tahun depan masih ada lagi kita menghadapi musim kering yang sama," kata Heru di Jakarta, Minggu (10/9).
Heru menilai, pemasangan water mist menjadi salah satu faktor yang berdampak menekan polisi udara. Sebab itu, Heru berharap agar pemasangan water mist di gedung-gedung tinggi Jakarta lebih masif, termasuk oleh swasta.
Petugas dari divisi Mekanikal Elektrikal Wali Kota Jakarta Pusat mengoperasikan water mist generator di rooftop Gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (5/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kalau saya sih tanggal 11 minggu depan, besok, (harus) sudah semua kantor Pemda bisa (pasang). Walaupun dari BRIN alat yang terbatas, tetapi mereka bisa modifikasi seperti di balai kota kan sudah kami modifikasi," ungkap dia.
"Sebanyak-banyaknya gedung tinggi di Jakarta, saya minta semuanya harus aktif," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Heru lalu memastikan perusahaan yang tak sesuai standar lingkungan dan berkontribusi mencemari udara akan terus ditindak.
"Diberikan panduan agar mereka mematuhi aturan, kan sudah ada kalau bangun pabrik dan lain-lain itu ditaati aturan. Jika tidak, tentunya akan berdiskusi dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Tahap kedua itu saya yakin para industri yang memang terkena peringatan," ungkapnya.
"Kemarin kan sudah ada satu dua, akan tindak secara hukum iya kalau mereka sudah melanggar aturan. Kita akan lakukan tindak tegas dan apalagi kalau tidak sesuai dengan tata ruang, tidak sesuai dengan perizinan syarat-syaratnya," tandas dia.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, di acara Serah Terima KDO Motor Listrik secara simbolis oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta kepada anggota Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Jumat (11/8). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Lantas, apa betul udara Jakarta membaik?
Menurut website pengukur kualitas udara Nafas, Minggu (10/9), sejumlah wilayah tergolong kategori kuning atau moderat hingga tidak sehat bagi kelompok sensitif atau oranye. Mayoritas AQI di wilayah Jakarta berkisar di 90 hingga 140, dengan kadar zat poluran PM 2.5 yakni 35 hingga 55.
ADVERTISEMENT
AQI yang tergolong baik maksimal 50, sementara menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PM 2.5 sebaiknya tak lebih dari 12.
Meski masih buruk, kualitas udara memang sedikit membaik apabila dibandingkan dengan beberapa hari lalu.
Pada Rabu (30/8), misalnya, mayoritas wilayah Jakarta ditandai warna merah. Sejumlah wilayah memiliki AQI di atas 170 seperti Palmerah (173), Kembangan Selatan (181), Ancol (188), Jelambar Baru (173), hingga Tanjung Priok (172). Zat polutan PM 2.5 di Ancol bahkan mencapai 129.
Sementara menurut IQAir, Indonesia ada di peringkat 2 sebagai kota terpolusi. Adapun Jakarta menjadi kota terpolusi ke-9 di Indonesia, setelah sebelumnya kerap ada di peringkat 3 besar.