Heru Minta BPN DKI Percepat Pendataan Wilayah Terdampak Normalisasi Ciliwung

12 November 2022 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemprov DKI Jakarta gandeng TNI-Polri susur sungai bersihkan Ciliwung dari sampah.  Foto: Fadlan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemprov DKI Jakarta gandeng TNI-Polri susur sungai bersihkan Ciliwung dari sampah. Foto: Fadlan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono meminta Kanwil BPN DKI untuk mempercepat pendataan wilayah terdampak normalisasi Ciliwung.
ADVERTISEMENT
“Nanti akan dipercepat oleh Kanwil (BPN DKI Jakarta) dan peta bidangnya mungkin secara keseluruhan akan dikeluarkan,” kata Heru kepada wartawan di Jakarta Utara, Sabtu (12/11).
Normalisasi Ciliwung akan dilakukan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Meliputi Kelurahan Cawang, Cililitan, Rawajati, dan Pancoran.
Rumah di bantaran Kali Ciliwung Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Pemprov DKI mengalokasikan anggaran Rp 700 miliar dari APBD untuk pembebasan tanah di 4 kelurahan tersebut. Targetnya, normalisasi akan dikerjakan mulai tahun depan.
Meski tidak merinci progresnya, Heru mengatakan, proses pembebasan lahan sudah mulai dilakukan dan sudah menujukkan progres yang signifikan.
“Saya lihat peta yang hijau (sudah dibebaskan) sudah banyak. Peta yang bidang yang merah-merah itu juga ada yang sebagian sudah jalan ya. Saya tinggal meninjau yang belum,” kata Heru.
Sejumlah rumah semi permanen berdiri di tepi Sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta, Selasa (27/7/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Untuk saat ini, Heru mengatakan, masih akan terus fokus meninjau titik-titik yang belum dikerjakan. Termasuk mendata berapa banyak kepala keluarga yang terdampak proyek penanggulangan banjir itu.
ADVERTISEMENT
Nantinya, masyarakat yang terdampak akan diberikan opsi untuk direlokasi ke rusun atau mendapatkan uang ganti untung. Heru mengeklaim, sebagian warga terdampak sudah mendapatkan haknya.
“Nanti ada sosialisasi dari Kementerian, (BBWSCC) dengan PU Air juga sudah turunkan komunikasi. Kan kemarin-kemarin juga sudah kan, buktinya sudah ada yang dibayar juga,” tutur Heru.