Heru soal Korban Kebakaran Plumpang Direlokasi ke Wisma Atlet: Monggo, Kita Siap

7 Maret 2023 16:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/2/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/2/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menanggapi usulan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah yang meminta agar korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara direlokasi sementara ke Wisma Atlet Pademangan.
ADVERTISEMENT
“Iya monggo, kita siap saja,” kata Heru saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (7/3).
Sebelumnya, usulan ini diutarakan oleh Ida karena melihat warga membutuhkan tempat tinggal. Sedangkan wisma atlet kini telah kosong dan tidak lagi difungsikan sebagai rumah sakit darurat.
Ada dua lokasi yang diusulkan Ida diubah menjadi rusun sementara untuk menampung para korban. Pertama, Wisma Atlet Pademangan, kedua Rusun Nagreg Cilincing.
Tower biru di Rusun Nagrak yang akan dijadikan tempat karantina Covid. Foto: Jonathan Devin/kumparan
Hanya saja, Pemprov DKI harus mengurus perizinan secara langsung kepada Kementerian Sekretariat Negara karena wisma atlet merupakan aset negara.
“Saya pikir darurat, saya yakin kok Mensesneg langsung ngasih itu kalau Pemda DKI mau minta untuk itu ditempatin oleh saudara kita yang sedang kena musibah,” kata politisi PDI Perjuangan itu saat dikonfirmasi, Senin (6/2).
ADVERTISEMENT
Para warga terdampak ini memang tinggal di radius cukup dekat dengan Depo Pertamina. Jarak antar depo dan perumahan warga hanya terpaut 20 sampai 50 meter saja, menjadikan kawasan ini rawan.
Kondisi Jalan Tanah Merah Bawah pascakebakaran Depo Pertamina Plumpang, Senin (6/3/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Ida juga sempat menyinggung bahwa bangunan yang didirikan di kawasan terdampak ini memiliki status tidak jelas. Namun para warga memiliki sertifikat IMB sementara yang diberikan oleh gubernur sebelumnya, Anies Baswedan pada 2021 lalu, sehingga mereka memiliki dokumen perizinan tanah yang sah.
Terakhir, Kementerian BUMN memutuskan untuk merelokasi Depo Pertamina, namun untuk sementara bakal dibangun buffer zone atau zona penyangga di antara perbatasan depo dan hunian warga.