Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hesti Sutrisno, Wanita Bercadar Pemelihara 70 Anjing yang Kembali Ditolak Warga
15 Maret 2021 9:43 WIB
ADVERTISEMENT
Tak ada alasan khusus bagi Suhaesti Sutrisno (Hesti) untuk memelihara anjing. “Mereka [anjing ] di sini karena Allah,” katanya. Wanita bercadar itu mulai merawat anjing telantar pada 2015 di rumahnya yang berlokasi di Pamulang, Tangerang Selatan.
ADVERTISEMENT
Tetapi, keberadaan hewan tersebut membuat sejumlah warga di lingkungan rumahnya protes. Kediamannya pernah digeruduk warga. Ia juga sempat diancam melalui Facebook.
Lalu, pada 2017, ia membeli sebuah lahan yang diberi nama Green House. Lokasi itu menampung 70 ekor anjing. Lagi, keberadaan penampungan itu menuai penolakan warga. Sejumlah warga protes karena gangguan akibat suara anjing tersebut.
Berikut adalah lika-liku Hesti dalam merawat anjing hingga kembali mendapatkan penolakan dari warga.
Bukan seorang pecinta anjing
Hesti mengaku bukan pecinta anjing. Sebelum merawat anjing, ia memiliki 20 ekor kucing di rumahnya. Ia menampung anjing hanya karena ingin menolong semata.
John merupakan anjing pertama yang ia rawat pada 2015 di Pamulang. Setelah itu, banyak anjing yang ia temukan kemudian ditampung di rumahnya. Dalam wawancara dengan kumparan pada 2018, sebanyak 11 anjing ia pelihara saat itu.
Jualan keripik untuk menopang kebutuhan anjing
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta anjing peliharaannya, ia berjualan keripik. Hesti mengaku mendapatkan modal usaha keripik dari rekannya melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia rela kelaparan asal anjingnya terpenuhi kebutuhan makanannya. "(Pernah) dua hari enggak makan kita, saya minta makan di sosmed enggak mungkin. Paling nawarin dagangan ke temen-temen, kadang ada yang beli, kadang enggak," ujar Hesti kepada kumparan, Maret 2018.
Kediaman Hesti sempat didatangi warga
Pada April 2018, rumah Hesti didatangi warga. Mereka protes karena bau dan gangguan suara hewan yang dipelihara oleh Hesti.
Ada warga yang memprotes karena jalanan menjadi kumuh akibat hewan peliharaan tersebut. Pihak kepolisian Pamulang mengatakan warga meminta hewan milik Hesti untuk dipindahkan.
Sebagian anjing Hesti diserahkan ke LSM
Karena protes itu, aparat setempat melakukan mediasi untuk menyelesaikan laporan warga. LSM Garda Satwa Indonesia ditunjuk sebagai mediator dalam kesempatan tersebut.
Dari pertemuan itu, disepakati 7 dari 11 anjing milik Hesti dipelihara LSM. Lalu 32 kucing tetap berada di rumah dengan syarat tak boleh ke luar rumah.
ADVERTISEMENT
Membangun green house di Bogor
Pada 2017, Hesti mulai memelihara anjing di Kampung Gunung Mulya, Tenjolaya, Bogor. Hewan itu ditempatkan di sebuah lahan yang diberi nama Green House. Lahan itu berjarak sekitar 100 meter dari pemukiman warga.
Di lokasi ini, ia mempekerjakan tujuh pegawai yang tinggal di kampung itu untuk mengurus anjing tersebut. Total ada 70 anjing yang tinggal di Green House.
Ditolak warga lagi
Keberadaan Green House di Tenjolaya membuat sejumlah warga protes. Salah satunya karena gangguan suara anjing. Warga sekitar melaporkan hal itu dengan meminta bantuan ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Camat Tenjolaya, Farid Maruf mengatakan, dari hasil mediasi dengan LSM dan sejumlah pihak, Hesti bersedia untuk memindahkan anjingnya dari lokasi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, untuk teknis pemindahan, masih menunggu dari dinas setempat.
"Iya kita tunggu info Dinas Peternakan [terkait] hasil koordinasinya seperti apa," ujar Farid.