Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. Menurutnya, Indonesia telah kehilangan salah seorang guru bangsa.
ADVERTISEMENT
"Kita sangat berduka karena sesungguhnya, kita kembali kehilangan seorang tokoh yang teruji menjadi panutan menjadi guru bangsa yang sangat mementingkan adanya bangsa yang terus menjadi bangsa yang besar," kata Hidayat di rumah duka Gus Sholah di daerah Tendean, Jakarta Selatan, Senin (3/2).
HNW mengatakan Gus Sholah beberapa kali berhasil mendekatkan antar umat dan memberikan efek besar dalam persatuan negara. Semua yang dilakukan Gus Sholah selalu memberikan dampak yang luar biasa untuk kebaikan.
"Bisa menjadi menghadirkan solusi merekatkan umat mendekatkan umat dan negara, negara dan umat, dan beliau yang tidak pernah kemudian menjadi seolah-olah ketika beliau ke daerah kemudian tidak berperan lebih pesat," ucapnya.
"Beliau sekali pun menjadi pimpinan Tebu Ireng di daerah, tapi peran nasional beliau tetap berlaku dengan demikian sangat efektif," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Anggota Majelis Syuro PKS itu menyampaikan ucapan duka mewakili MPR dan PKS. Ia mendoakan agar seluruh amal dan perbuatan Gus Sholah semasa hidup diterima Allah SWT.
"Sekali lagi kami sangat berduka, MPR sangat berduka, kami di PKS sangat berduka, kita bangsa Indonesia sangat berduka, kita mendoakan yang terbaik bagi beliau khusnul khotimah diterima oleh Allah di surganya. Mudah-mudahan," tutupnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Gus Sholah, wafat, Minggu (2/2) pukul 20.55 WIB. Gus Sholah meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit selama dua pekan akibat gangguan ritme jantung.
Gus Sholah tak hanya dikenal sebagai ulama, tapi juga aktivis dan politisi. Adik kandung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini pernah menjabat sebagai anggota MPR di masa awal reformasi tahun 1998.
ADVERTISEMENT
Nama pria berusia 78 tahun ini semakin dikenal saat menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2004 lalu mendampingi Wiranto. Namun, keduanya gagal lolos dan tersingkir di putaran pertama dengan perolehan suara 22,15 persen.