Hidayat Nur Wahid Tanyai Risma soal Jumlah Kelas Menengah Turun: Rentan Miskin

3 September 2024 19:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8/2023).  Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi VIII DPR mempertanyakan sikap Kementerian Sosial dalam menyikapi jumlah masyarakat kelas menengah yang angkanya terus menurun selama lima tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VIII dari PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan fenomena tersebut mengkhawatirkan. Sebab, dapat mengganggu cita-cita untuk mencapai Indonesia emas pada 2045 mendatang.
“Disebutkan bahwa jumlah penduduk kelas menengah terus mengalami penurunan dari 57,3 juta tahun 2019 menjadi 47,8 juta pada 2024. Ada penurunan 9,48 juta selama lima tahun terakhir,” kata HNW dalam rapat bersama Mensos di ruang sidang Komisi VIII Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).
“Itu tentu dikhawatirkan mereka akan meluncur ke kelompok kelas miskin atau menuju kelas menengah atau menjadi rentan miskin,” sambungnya.
HNW lantas mempertanyakan apakah fenomena ini sudah dibahas atau bahkan sudah ada antisipasi dari Kemensos agar masyarakat kelas menengah ini tidak terjebak bahkan turun menjadi miskin.
ADVERTISEMENT
Menjawab hal tersebut, Risma menyebut bahwa pihaknya belum menerima data tersebut. Ia menyebut, Kemensos juga berupaya untuk mengeluarkan kelompok masyarakat rentan miskin.
“Saya nyari ke sampai ke Kemenaker, sampai ke BPJS Ketenagakerjaan, lewat Kadin, lewat Apindo gak ada data itu,” ujarnya.
“Sekarang masih kami cari untuk mengejar itu tadi supaya kelompok menengah ini yang rentan ini bisa kita cover,” tutup dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap jika jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia terus menurun dalam lima tahun terakhi, terutama setelah pandemi COVID-19.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan pada tahun 2024 jumlah kelas menengah Indonesia mencapai 47,85 juta orang, turun dibandingkan tahun 2023 48,27 juta orang.
Menurut Amalia, jumlah dan persentase penduduk kelas menengah mulai menurun pasca pandemi. Sebaliknya jumlah dan persentase penduduk menuju kelas menengah meningkat.
ADVERTISEMENT
“Pada 2024, jumlah penduduk kelas menengah dan menuju kelas menengah sebanyak 185,35 juta orang, lebih banyak dari tahun 2019 (154,48 juta orang)," kata Amalia dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Rabu (28/8).
Menurut Amalia, persentase penduduk kelas menengah menurun pasca pandemi COVID-19. Dari hasil identifikasi BPS, masih ada scarring effect dari pandemi terhadap ketahanan kelas menengah.