Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Observatorium Astronomi Sunan Ampel (OASA) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melaksanakan pemantauan atau rukyatul hilal di kampus UINSA Surabaya, Jumat sore (28/2).
ADVERTISEMENT
Penanggung Jawab OASA UINSA, Novi Sopwan, mengatakan bahwa hilal tidak terlihat di Kota Surabaya karena hujan dan awan tebal pun menutupi bulan.
"Setelah kita tunggu dari maghrib cuacanya mulai tidak hujan akan tetapi mendung masih terjadi terutama di sisi barat dan kita tunggu sampai bulannya terbenam masih mendung," kata Novi di UINSA Surabaya, Jumat (28/2).
"Jadi hasilnya di OASA UINSA Surabaya tidak bisa melihat hilal dan dipastikan hilalnya tidak terlihat dari Surabaya ini dikarenakan cuacanya mendung tebal. Tadi kita tunggu cuacanya tidak menjadi baik dan hilalnya atau bulannya sudah terbenam. Jadi kita tidak bisa melihat hilal," lanjutnya.
Novi menerangkan, di Kota Surabaya ini, hilal berada pada ketinggian 3,7 derajat dengan elongasi 5,7 derajat.
ADVERTISEMENT
Hasil tersebut belum memenuhi kriteria imkanur rukyat yang ditetapkan NU, yakni minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.
"Untuk posisi hilalnya memang secara perhitungan di 3,7 dan elongasinya 5,8. Sebenarnya hilalnya memang hilal sulit juga. Jadi dengan tinggi 3,7 itu kita punya waktu sekitar 12 sampai 14 menit lah dari maghrib sampai bulannya terbenam," ujarnya.