Hilang Sepeda di Parkiran MRT dan Permintaan Polisi Tunjukkan Kuitansi

17 April 2025 8:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pihak Kepolisian mengecek tempat kejadian perkara (TKP) pencurian sepeda di Stasiun MRT Setiabudi Astra, Jakarta, Rabu (16/4/2025). Foto: Polres Metro Jakarta Selatan/HO/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Pihak Kepolisian mengecek tempat kejadian perkara (TKP) pencurian sepeda di Stasiun MRT Setiabudi Astra, Jakarta, Rabu (16/4/2025). Foto: Polres Metro Jakarta Selatan/HO/ANTARA
ADVERTISEMENT
Rahmi Syofia, kehilangan sepeda yang ia parkir di sebuah stasiun MRT di daerah Jakarta Selatan. Ceritanya viral di media sosial, karena selain ia adalah seorang influencer, sepeda itu punya cerita tersendiri dengan Rahmi yang memantik simpati masyarakat.
ADVERTISEMENT
Saat kehilangan sepeda, ia segera minta bantuan pihak MRT untuk menunjukkan rekaman CCTV, ia melihat jelas pelaku yang mengambil sepedanya. Sayang, rekaman itu tak bisa ia publikasikan karena jadi barang bukti kepolisian.
Rahmi lalu lapor polisi, dan diminta untuk menunjukkan kuitansi pembelian sepeda sebagai tanda kepemilikan. Ia lalu kerepotan, karena kuitansi pembelian sepeda seharga Rp 3.300.000 itu sudah hilang.
Cerita Rahmi lalu viral, dan memancing banyak komentar. Seperti apa komentar itu?, dan apa dasar polisi meminta kuitansi sebagai tanda bukti? Berikut kumparan rangkum.

Alasan Polisi Minta Kuitansi ke Rahmi Syofia yang Kehilangan Sepeda di MRT

Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Firman, mengatakan kuitansi diperlukan untuk menunjukkan bukti bahwa sepeda itu adalah milik korban.
"Jadi kuitansi itu nanti di persidangan untuk membuktikan bahwa milik Anda itu apa? Apa betul itu milik Anda? Apa buktinya?" kata Firman kepada kumparan lewat sambungan telepon, Rabu (16/4).
Parkir Sepeda di stasiun MRT Cipete, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Jika tak ada bukti berupa kuitansi, lanjut Firman, dikhawatirkan pembuktian di persidangan akan sulit. Untuk itu lah pihaknya meminta bukti kuitansi.
ADVERTISEMENT
"Makanya kita buat standarnya, standar operasional prosedurnya seperti itu. Jadi sebelum membuat laporan, kita mintakan bukti kepemilikan. Nanti di persidangan akan kesulitan. Kalau ngaku-ngaku aja kan bisa aja," ujar dia.

Komunitas Gowes: CCTV Cuma Jadi Aksesoris

Ahmad Syafrudin, anggota komunitas Bike to Work (B2W) sekaligus Ketua Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), menyoroti sulitnya publik mengakses rekaman CCTV transportasi publik saat terjadi pencurian.
Hal ini menanggapi insiden pencurian sepeda di parkiran stasiun MRT Jakarta Selatan, Selasa (15/4).
Ia menilai, kondisi ini menjadi penghalang dalam upaya mencari keadilan, terutama dalam kasus-kasus yang membutuhkan respons cepat.
Sejumlah sepeda yang terparkir di stasiun MRT Cipete, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“CCTV hanya aksesoris yang tak bisa diakses saat terjadi hal-hal emergency. Makanya bisa dituntut pengelola MRT karena sesungguhnya punya smart CCTV yang dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi keanehan termasuk sebelum terjadi proses pencurian,” ujar Ahmad saat dihubungi kumparan, Rabu (16/4).
ADVERTISEMENT
Ahmad mengaku prihatin atas kasus pencurian sepeda yang terjadi baru-baru ini. Ia menegaskan bahwa jika sepeda telah dikunci dengan benar, maka tanggung jawab keamanan sepenuhnya ada pada pengelola parkir sepeda, dalam hal ini pihak MRT.
“Itu tanggung jawab penyedia parkir sepeda, selama sepeda telah dikunci secara memadai. Pengelola MRT wajib mengganti sepeda tersebut apabila melalui pelacakan via CCTV dan bantuan polisi tidak membuahkan hasil,” ucapnya.
Menurut Ahmad, pengamanan parkiran sepeda perlu ditingkatkan, apalagi banyak parkiran sepeda MRT yang berada di trotoar tanpa pengawasan langsung.
Ia mengusulkan tiga langkah konkret untuk mengatasi masalah ini;
1. Disiagakan 1 orang petugas keamanan yang bertugas di seputar stasiun MRT dengan tugas termasuk mengawasi parkir sepeda.
ADVERTISEMENT
2. Pemanfaatan smart CCTV yang dipantau secara aktif dan terus menerus dari control room.
3. Kemudahan akses rekaman CCTV oleh publik

Polisi Selidiki Sepeda yang Hilang di Stasiun MRT: Cek TKP, Minta Rekaman CCTV

Kapolsek Setiabudi Kompol Firman mengatakan, laporan polisi sudah dibuat oleh korban dan kini proses penyelidikan sedang berlangsung.
“Pelapor sudah buat LP di Polsek dan kami sudah cek TKP serta akan meminta bukti rekaman CCTV. Saat ini penyelidikan sedang dilakukan Polsek,” kata Firman saat dihubungi kumparan, Rabu (15/4).
Menurut Firman, pihaknya masih menunggu hasil rekaman CCTV dari pihak pengelola MRT.
“Belum ada hasil CCTV, masih dimintakan ke MRT,” ujar dia.