Hindari Main Game Online di Bulan Ramadhan, Lebih Baik Fokus Khataman Al-quran

15 Maret 2023 17:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali atau disapa Lem Faisal. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali atau disapa Lem Faisal. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengimbau masyarakatnya agar mengisi bulan suci Ramadhan dengan hal-hal positif ketimbang menghabiskan waktu seperti bermain game online.
ADVERTISEMENT
Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali mengatakan, pihaknya setiap tahun selalu mengimbau masyarakat agar memanfaatkan bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak ibadah.
“Kita selalu mengimbau, tetapi paling penting adalah kesadaran semua orang agar melakukan hal-hal lebih bermanfaat di bulan puasa nanti,” kata Faisal Ali atau akrab disapa Lem Faisal pada kumparan, Rabu (15/3).
Ilustrasi bermain sosial media. Foto: photobyphotoboy/Shutterstock
Lem Faisal menuturkan, selama bulan Ramadhan, semua pihak sebaiknya mengurangi penggunaan atau interaksi dengan alat komunikasi. Ia mengajak masyarakat untuk beribadah sebanyak-banyaknya.
“Lebih banyak memperkecil penggunaan gadget seperti bermain game online. Harus lebih fokus kepada hal-hal yang sifatnya seperti mengaji hingga khatam Al-Quran sampai beberapa kali,” ujarnya.
Terkait masalah game online, Lem Faisal, mengatakan MPU Aceh memberikan imbauan larangan. Namun terkait dengan pengawasan atau penindakan di lapangan, dilakukan oleh pihak-pihak terkait lainnya.
ADVERTISEMENT
“Kita hanya sekadar mengimbau, berharap masyarakat atau siapa pun untuk menghindari hal-hal yang tidak baik dilakukan di dalam bulan puasa. Jangankan hal-hal yang haram, hal-hal makruh saja tidak baik dilakukan di dalam bulan puasa,” tuturnya.
Warga menyiapkan makanan untuk berbuka puasa pada tradisi kenduri Ramadhan di Banda Aceh, Aceh, Minggu (10/4/2022). Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO

Non-Muslim Diminta Hormati Warga yang Berpuasa

Sementara menyangkut dengan warga non-Muslim di Aceh, kata Lem Faisal, tidak ada larangan bagi mereka untuk makan dan minum di siang hari. Hanya saja, diminta agar tidak dilakukan di tempat terbuka.
“Tidak ada larangan, tetapi jangan mereka lakukan dalam kondisi di tempat terbuka, tapi lakukan di dalam ruangan tertutup untuk menghormati orang yang melaksanakan ibadah puasa. Serta untuk menghindari fitnah-fitnah yang tidak baik sehingga membuat keharmonisan umat beragama di Aceh akan terganggu,” kata Lem Faisal.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Lem Faisal yakin warga non-Muslim di Aceh sudah sangat paham tentang kearifan lokal yang berlaku.
“Ketentraman selama ini harus kita juga dengan baik,” tuturnya.
Sebagian masyarakat di Aceh sudah menjalankan ibadah puasa pada Kamis (23/4). Pada Rabu (22/4) mereka menggelar salat tarawih. Foto: Dok. Istimewa
Di sisi lain, bagi para pelaku usaha rumah makan di Aceh diminta agar mengindahkan ketentuan yang telah diputuskan oleh pemerintah terkait waktu operasional selama bulan suci Ramadhan.
“Seperti waktu buka dan tutupnya jam berapa itu perlu diindahkan. Jangan sampai melakukan hal-hal yang merusak ibadah puasa orang lain, sekalipun kita tidak bisa melakukan hal-hal terbaik, tapi kita jangan sampai orang-orang anti terhadap kebaikan,” ungkapnya.
Lebih jauh, MPU Aceh telah mengeluarkan Tausyiah nomor 6 tahun 2023 tentang pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan dengan kegiatan keagamaannya.
Dalam Tausyiah itu, memuat sembilan point tentang pelaksanaan menyambut Ramadhan hingga hal-hal bertentangan dengan syariat Islam selama bulan puasa.
ADVERTISEMENT
Berkut lampirah dari Tausiyah MPU Aceh:
Tausyiah MPU Aceh tentang pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan. Foto: Dok. Istimewa