Hitler dan Misteri “Harta Karun” Peninggalan Nazi di Argentina

Adolf Hitler semasa menjadi pemimpin Nazi. (Foto: Getty Images)

Seperti apa jika Nazi --yang ditakuti seantero Eropa pada periode 1920 sampai akhir Perang Dunia II-- meninggalkan “harta karun”?

Satu hal yang pasti: semua harta benda peninggalan Nazi Jerman itu dicap lambang swastika --simbol suci yang (di tangan Adolf Hitler) menjadi tanda superioritas bangsa Arya, nenek moyang orang Eropa.

Benda-benda dengan simbol swastika yang tertancap angkuh di atasnya, ditemukan dalam jumlah banyak, tepatnya 75 artefak termasuk sejumlah kotak dan belati, di ruang tersembunyi di balik rak buku dan lorong rahasia.

Ruang tersembunyi dan lorong rahasia itu terdapat di rumah seorang kolektor seni yang terletak di Beccar, pinggir kota Buenos Aires, Argentina.

Petugas membawa patung Hitler (Foto: AP/Natacha Pisarenko)

Seperti dilansir Reuters, selain benda-benda berlogo swastika, terdapat pula pahatan wajah Hitler sang diktator Jerman dengan kumis Charlie Chaplin.

Ada pula perangkat untuk mengukur kepala yang digunakan untuk mengecek karakter fisik seperti bentuk kepala orang-orang. Alat ini berguna untuk menentukan apakah orang-orang itu keturunan asli ras Arya atau tidak.

Terdapat juga kaca pembesar, jam pasir, kotak harmonika, dan boneka untuk mendoktrin anak-anak.

Semua peralatan peninggalan Nazi itu, menurut Menteri Keamanan Argentina Patricia Bullrich, adalah asli. Benda-benda tersebut berasal dari Jerman pada masa Perang Dunia II.

Jam pasir berlambang Nazi (Foto: AP/Natacha Pisarenko)

Nazisme dibangun berdasarkan ideologi bahwa ras Arya lebih unggul dari ras lain. Nazi, yang singkatan dari Nasional Sosialisme (Nationalsozialismus) lekat dengan ekstrem kanan dan rasisme.

Atas nama keunggulan ras itu, pada 1940-an jutaan orang Yahudi dibunuh secara terencana dan sistematis oleh Nazi. Pembantaian besar-besaran atau genosida itu kemudian dikenal dengan nama Holocaust.

Yahudi saat itu dibenci karena Nazi percaya keterpurukan ekonomi Jerman terjadi akibat ulah kaum Yahudi.

Buenos Aires, Ibu Kota Argentina (Foto: Pixabay)

Argentina, tempat barang-barang peninggalan Nazi itu ditemukan, punya riwayat persinggungan dengan para anggota Nazi --yang setelah Perang Dunia II dinyatakan sebagai penjahat perang dan kabur ke Amerika Selatan

Beberapa pejabat tinggi Nazi yang melarikan diri ke Amerika Selatan, misalnya, Adolf Eichmann yang disebut sebagai salah satu arsitek Holocaust.

Namun Eichmann kemudian ditangkap agen intelijen Israel di ibu kota Argentina, Buenos Aires, pada 1960. Ia lalu tamat, dieksekusi mati.

Di kota yang sama, Buenos Aires, seorang dokter Nazi yang meneliti genetika manusia, Josef Mengele, juga tinggal di sana.

Buenos Aires, Ibu Kota Argentina (Foto: Pixabay)

Amerika Selatan, utamanya Argentina, bak menjadi pengungsian para pelarian Nazi.

Hitler, menurut sebuah teori konspirasi yang tertuang dalam buku Grey Wolf: The Escape of Adolf Hitler karya Simon Dunstan dan Gerrard Williams, bahkan disebut tak mati bunuh diri bersama istrinya di bunker mereka di Berlin, Jerman, berpuluh tahun lalu.

Hitler selama ini diketahui mati dengan menembak diri. Sementara sang istri, Eva Braun, menelan kapsul berisi racun sianida. Pasangan itu memilih bunuh diri ketimbang ditangkap pasukan Soviet yang makin mendekat ke arah mereka.

Hitler tewas pada 30 April 1945, di usia 56 tahun.

Jasad Hitler dan Braun kemudian dikeluarkan dari bunker, disiram bensin, dan dibakar. Jasad terbakar inilah yang jadi asal mula teori konspirasi. Apakah dia yang terbakar betul-betul Hitler atau bukan?

Grey Wolf: The Escape of Adolf Hitler mengajukan teori: Hitler dan Braun sebetulnya selamat dan berhasil kabur meninggalkan Berlin, lantas menyusul kawan-kawan mereka, Eichmann dan Mengele, ke Argentina.

Hitler, dalam teori itu, disebut baru meninggal pada usia 73 tahun.

Adolf Hitler (Foto: Wikimedia Commons)

Terkait benda-benda peninggalan Nazi di Argentina, otoritas berwenang --yang belum mengungkap identitas kolektor barang-barang Nazi tersebut-- bekerja sama dengan sejarawan untuk melacak bagaimana dan kapan benda-benda Nazi itu masuk ke Argentina.