Hizbullah-Israel Memanas, WNI di Lebanon Diminta Waspada dan Jauhi Lokasi Rawan

24 September 2024 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul dari area yang menjadi sasaran serangan udara Israel di perbatasan selatan Lebanon, Minggu (25/8/2024). Foto: Kawnat HAJU / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul dari area yang menjadi sasaran serangan udara Israel di perbatasan selatan Lebanon, Minggu (25/8/2024). Foto: Kawnat HAJU / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konflik Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin memanas. Terbaru Israel meluncurkan serangan udara yang menyasar Hizbullah pada Senin (23/9).
ADVERTISEMENT
Terkait kondisi tersebut Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan instansinya terus memantau kondisi yang terjadi. Pihaknya juga meminta Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon untuk waspada.
"Kemlu dan KBRI kembali menyampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menjauhi lokasi lokasi rawan, dan membatasi bepergian non esensial. Bagi WNI yang memiliki rencana bepergian ke Lebanon, Iran, Israel dan Palestina agar menunda perjalanan hingga situasi aman," kata Judha dalam keterangannya, Selasa (24/9).
Lebih lanjut Judha mengatakan sejak Agustus 2024 KBRI Beirut telah meningkatkan status menjadi Siaga 1 untuk seluruh Lebanon. Sebelumnya pada Oktober 2023, Siaga 1 hanya diberlakukan untuk wilayah Lebanon selatan.
Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha (kiri) saat Konferensi pers di kantor Kemlu Jumat (9/8) Foto: Tiara Hasna/kumparan
Kemlu dan KBRI Beirut juga telah memfasilitasi pemulangan WNI dari Lebanon. Total ada 25 orang yang telah dievakuasi.
ADVERTISEMENT
"Jumlah WNI di Lebanon saat ini berjumlah 159 orang. Sejak penetapan Siaga 1, Kemlu dan KBRI Beirut telah memfasilitasi evakuasi WNI dari Lebanon sebanyak 25 orang," tutur Judha.
"Sedangkan mayoritas lainnya memilih untuk tetap tinggal di Lebanon karena alasan pribadi. Mereka mayoritas adalah mahasiswa dan WNI yang menikah dengan warga setempat," tambahnya.