Hizbullah Kirim Serangan Udara 'Terbesar' ke Pangkalan Intel Israel

8 Juli 2024 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap dan api membubung menyusul serangan perbatasan dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, menutup perbatasan Israel dengan Lebanon, dilihat dari sisi Israel, Senin (3/6/2024). Foto: REUTERS/Ayal Margolin ISRAEL OUT
zoom-in-whitePerbesar
Asap dan api membubung menyusul serangan perbatasan dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, menutup perbatasan Israel dengan Lebanon, dilihat dari sisi Israel, Senin (3/6/2024). Foto: REUTERS/Ayal Margolin ISRAEL OUT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hizbullah Lebanon melancarkan operasi udara “terbesar” dengan mengirimkan drone peledak ke pangkalan intelijen militer Israel di puncak gunung di Dataran Tinggi Golan, Minggu (7/7).
ADVERTISEMENT
Ini adalah insiden terbaru usai meningkatnya baku tembak lintas batas yang telah memicu kekhawatiran global.
Sejak konflik Hamas-Israel pecah, baku tembak antara Hizbullah, sekutu Hamas yang didukung Iran, dengan pasukan Israel terjadi hampir setiap hari.
Usai mengumumkan “operasi terbesar” yang dilakukan oleh pasukan udaranya, Hizbullah mengeklaim telah mengirim beberapa skuadron drone berturut-turut untuk menargetkan pusat pengintaian di Gunung Hermon.
Dikutip dari AFP, militer Israel mengatakan sebuah drone yang meledak jatuh di area terbuka di kawasan Gunung Hermon, tetapi tidak ada korban luka.
Asap dan api menutupi area tersebut setelah serangan roket dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, dekat Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasannya dengan Lebanon, Senin (3/6/2024). Foto: REUTERS/Ayal Margolin ISRAEL OUT
Serangan dan retorika meningkat dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran akan konflik besar-besaran antara Israel dan Hizbullah yang terakhir berperang pada 2006.
Gerakan Lebanon mengatakan serangan pesawat tak berawak itu adalah respons atas terbunuhnya seorang agen dalam serangan Israel di Lebanon timur pada Sabtu (6/7).
ADVERTISEMENT
Menurut Hizbullah, serangan ke Gunung Hermon menargetkan sistem intelijen yang dapat menghancurkannya dan memicu kebakaran besar.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, kemudian mengunjungi pasukan di Gunung Hermon pada Minggu pagi.
Menhan Israel Yoav Gallant. Foto: GIL COHEN-MAGEN / AFP
Dalam dua pernyataan tambahan, militer Israel mengatakan pertahanan udaranya berhasil mencegat beberapa target udara yang melintasi Lebanon setelah sirene dibunyikan di kawasan Dataran Tinggi Golan.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada 1967 dan mencaploknya dalam tindakan yang sebagian besar tidak diakui oleh komunitas internasional.
Ilustrasi Hizbullah. Foto: Shutterstock
Sepanjang hari Minggu, Hizbullah mengumumkan empat serangan terhadap situs militer Israel di seberang perbatasan. Mereka mengirimkan serentetan roket serta beberapa peluru kendali. Pihak berwenang Israel melaporkan empat orang terluka.
“Bahkan jika ada gencatan senjata (di Gaza), kami akan terus berjuang dan melakukan segala yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam kampanye melawan Hizbullah," ungkap Gallant dalam sebuah video dari Gunung Hermon, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Di pihak Israel, setidaknya 16 tentara dan 11 warga sipil tewas. Puluhan ribu penduduk telah mengungsi dari daerah perbatasan di Lebanon selatan dan Israel utara.