Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Hizbullah Minta Israel Tarik Pasukan dari Lebanon Tepat Waktu
24 Januari 2025 16:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hizbullah meminta Israel segera menyelesaikan penarikan pasukannya dari selatan Lebanon. Menurut Hizbullah, permintaannya sejalan dengan kesepakatan gencatan yang disepakati.
ADVERTISEMENT
Saat bersamaan Pemerintaha Israel menyebut, implementasi gencatan senjata di Lebanon berjalan lambat.
Israel dan Hizbullah sepakat gencatan senjata pada November 2024. Dengan bantuan Prancis dan Amerika Serikat (AS), gencatan senjata mengakhiri pertempuran dua belah pihak yang pecah selama lebih dari setahun.
Di bawah kesepakatan gencatan, kedua belah pihak sepakat menarik pasukan dari zona pertempuran di perbatasan.
Menurut juru bicara Pemerintah Israel, David Mencer, sebenarnya ada tanda positif di perbatasan. Keberadaan pasukan Hizbullah sudah digantikan tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL.
Dalam kesepakatan gencatan senjata penarikan pasukan diminta rampung pada Senin (27/1) pekan depan.
"Kami juga telah menjelaskan bahwa gerakan ini belum cukup cepat, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Mencer seperti dikutip dari Al-Jazeera.
ADVERTISEMENT
Mencer menambahkan, Israel menginginkan kesepakatan gencatan senjata antara mereka dan Hizbullah bisa berlanjut.
Terpisah, Hizbullah menegaskan kewajiban Israel menarik pasukan adalah sampai Senin pekan depan. Hizbullah turut memperingatkan tidak akan menerima semua bentuk pelanggaran gencatan senjata.
Adapun Presiden Prancis Emmanuel Macron saat berkomunikasi dengan Presiden Lebanon Joseph Aoun menekankan bahwa Israel harus menarik seluruh pasukannya dari negara itu.
Sementara itu anggota parlemen Hizbullah, Ali Fayyad, menyebut bila Israel tidak menarik pasukan, maka fase baru perang akan pecah. Pihaknya pun siap sekuat tenaga melawan Israel.