Hizbullah Serahkan Pembunuh Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Asal Irlandia

26 Desember 2022 17:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendukung muda kelompok fundamentalis Syiah Lebanon, Hizbullah, berbaris di sepanjang sisi perbatasan Lebanon di Gerbang Fatima di desa Kfar Kila Lebanon selatan selama demonstrasi 14 Desember 2001. Foto: ALI DIYA
zoom-in-whitePerbesar
Pendukung muda kelompok fundamentalis Syiah Lebanon, Hizbullah, berbaris di sepanjang sisi perbatasan Lebanon di Gerbang Fatima di desa Kfar Kila Lebanon selatan selama demonstrasi 14 Desember 2001. Foto: ALI DIYA
ADVERTISEMENT
Kelompok Hizbullah Lebanon menyerahkan tersangka pembunuhan seorang anggota Pasukan Penjaga Perdamaian PBB asal Irlandia, Prajurit Sean Rooney, Minggu (25/12). Tersangka diduga telah membunuh Rooney pada 14 Desember lalu.
ADVERTISEMENT
Rooney ditembak mati usai konvoi kendaraan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) diserang di dekat Desa Al-Aqbiya oleh kubu kelompok pendukung Iran.
Tiga anggota UNIFIL lainnya juga menderita luka-luka usai kendaraan mereka menabrak tiang dan terbalik.
"Penembak utama telah ditangkap oleh pasukan keamanan setelah Hizbullah menyerahkannya beberapa jam yang lalu," kata pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari The New Arab.
Anggota UNIFIL sedang berpatroli di perbatasan Lebanon-Israel. Foto: Dok. UNIFIL
Sebelumnya, seorang pejabat kehakiman mengatakan bahwa penyelidik dan kelompok Hizbullah yang turut bekerja sama dalam penyelidikan tersebut telah mengidentifikasi dua tersangka dalam serangan.
Tidak diketahui lebih lanjut apakah individu yang ditangkap dan diserahkan merupakan bagian dari kelompok Hizbullah.
ADVERTISEMENT
Saksi mata menuturkan bahwa penduduk desa di daerah Al-Aqbiya memblokir kendaraan Rooney dan rekannya setelah melewati jalan sepanjang pantai Mediterania.
Sebab, Al-Aqbiya merupakan wilayah di luar operasi UNIFIL.
Hizbullah berulang kali membantah keterlibatannya dalam insiden tersebut. Kepala keamanan Hizbullah, Wafic Safa, pun menyebut pembunuhan itu sebagai sebuah ketidaksengajaan.
Atas kejadian ini, UNIFIL pun menuntut otoritas Lebanon untuk melakukan penyelidikan cepat atas kekerasan pertama yang dialami oleh pasukan penjaganya dalam hampir delapan tahun terakhir.
Patroli Kontingen Garuda Indobatt XXIII-N/UNIFOL di perbatasan Israel dengan Lebanon. Foto: Puspen TNI
UNIFIL dibentuk pada 1978 untuk memantau penarikan pasukan Israel setelah mereka menginvasi Lebanon. Negara Yahudi itu melakukan invasi sebagai pembalasan atas serangan Palestina hingga akhirnya menarik diri dari Lebanon selatan tahun 2000.
Indonesia juga mengirimkan pasukan Kontingen Garuda untuk bergabung dengan UNIFIL.
ADVERTISEMENT
Hizbullah sebagai organisasi sekaligus partai politik dan militer Syiah asal Lebanon memulai gerakannya untuk memerangi Israel. Hingga akhirnya Lebanon dan Israel pun kembali terlibat perang pada 2006.
Penulis: Thalitha Yuristiana.