Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Hoaxbuster: Foto Korban Bacokan Tangan Hampir Putus Bukan Hermansyah
10 Juli 2017 16:51 WIB
Diperbarui 8 April 2019 16:05 WIB

ADVERTISEMENT
Hermansyah (46) dikeroyok dan dianiaya oleh 5 orang tak dikenal saat mengendarai mobil Avanza bersama istrinya di tol Jagorawi KM 6 pada Minggu (9/7) pukul 04.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Menyusul peristiwa itu, beredar foto seseorang tengah berada di rumah sakit dengan kondisi luka parah. Bagian tangan kanan terluka bacokan dengan jari hampir putus. Terdapat juga luka sabetan yang cukup dalam. Disebutkan korban dalam foto itu adalah Hermansyah. Ada juga kabar yang menyebut Hermansyah meninggal dunia karena peristiwa ini.
Kabar dan foto yang beredar itu tidak benar alias hoax. Hermansyah memang mengalami luka bacokan, namun sebagian besar berada di bagian kiri, tidak seperti yang terlihat di gambar yang beredar, di mana terlihat luka pembacokan ada di lengan bagian kanan, dengan jari yang hampir putus.
Hal ini dipastikan oleh Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono. Argo mengatakan luka yang dialami oleh Hermansyah mayoritas berada di sebelah kiri anggota tubuhnya. Hemansyah sudah mendapat tindakan medis di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Ada tindakan medis yang ada di sebelah kiri ya, kiri di atas telinga ada sayatan, kemudian di dagu itu sebelah kiri juga ada sayatan, dan di tangan baik itu di siku maupun di hasta tangan, di situ ada," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/7).

Argo juga menampik isu yang beredar bahwa Hermansyah meninggal akibat pengeroyokan tersebut. Bahkan tadi Argo sempat mengunjungi RSPAD untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.
"Tadi saya ke ICU di RSPAD Gatot Subroto. Kemarin beredar bahwa yang bersangkutan meninggal ya, jadi saya ke sana, saya ngecek yang bersangkutan dalam keadaan sadar dan stabil, baik itu tensi darah, denyut darah, semua stabil, yang bersangkutan juga bisa diajak komunikasi bisa gitu," beber Argo.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak betul kalau yang bersangkutan itu sudah meninggal," lanjut dia.

Pihak kepolisian juga sedang berupaya keras mencari orang yang mengeroyok lulusan ITB tersebut. "Sedang kita upaya keras untuk mencari siapa pelakunya ya," imbuhnya.
Terkait jumlah pelaku pengeroyokan yang diperkirakan ada lima orang, Argo kemungkinan-kemungkinan masih bisa terjadi.
"Masalah jumlah, kemungkinan itu bisa juga terjadi, tetapi yang terpenting bahwa kita berupaya untuk sesegera mungkin untuk mencari atau menangkap pelakunya di situ," pungkasnya.