Hoaxbuster: Gunung Gede Erupsi dan Pergerakan Sesar Cimandiri

23 November 2022 11:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hoaks. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hoaks. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sejumlah kabar bohong atau hoaks beredar usai peristiwa gempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11). Di antaranya informasi soal Gunung Gede erupsi dan soal pergerakan sesar Cimandiri.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung memastikan dua informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Adapun isi hoaks tersebut sebagai berikut:
Pergerakan Sesar Cimandiri
Izin melaporkan komandan situasi Terkait tingkat kewaspadaan info BMKG dan BNPB Tingkat waspada Tinggi Wilayah Sukabumi aktivitas yang di lewati Garis Pergerakan Sesar Cimandiri 1 Minggu Ke depan
Imbauan bagi warga tetap waspada dan tidak panik serta tak berpergian dari rumah masing-masing untuk menjaga keamanan tempat tinggal masing-masing.
Terima kasih
Muspika & Muspida
Kota Sukabumi
Gunung Gede Erupsi
Voice Note yang mengatasnamakan BMKG mengenai akan adanya pergeseran lempeng mengarah ke waduk Cirata, prediksi BMKG mengenai letak lempengan di paling ujung dekat waduk Cirata ataupun tentang adanya cahaya seperti api menyala di Gunung Gede menyebabkan terjadinya erupsi Gunung Gede yang mengakibatkan adanya gempabumi di wilayah Kp Singa Barong dun Kp Sarongge, Kabuputen Cianjur.
ADVERTISEMENT

Penjelasan BMKG

BMKG memastikan tidak pernah membuat informasi tersebut. Maka itu semua informasi tersebut dipastikan hoaks.
"Berita tersebut tidak benar dan BMKG TIDAK PERNAH menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut. Berita itu hanya HOAX/ISU yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut TIDAK mempunyai dasar ilmiah Yang jelas," tulis BMKG dalam keterangannya, Selasa (22/11).
BMKG menjelaskan hingga kini tidak ada teknologi yang dapat memprediksi gempa. Status Gunung Gede saat ini juga masih Level 1, jadi tidak benar ada erupsi.
"Perlu diketahui bahwa sampai saat ini BELUM ADA teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, di mana dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi. Informasi resmi yang diperoleh dari PVMBG, hingga saat ini status Gunung Gede masih dalam status Level I (Normal)," jelas BMKG.
Penjelasan BMKG soal hoaks pergerakan sesar Cimandiri dan erupsi Gunung Gede. Foto: Twitter@BMKGBandung
BMKG mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu masyarakat juga diminta untuk tetap tenang.
ADVERTISEMENT
"Jika terjadi bencana gempabumi, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbau BMKG
"Masyarakat juga diharapkan hanya percaya pada informasi resmi kebencanaan melalui informasi resmi yang dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana seperti BMKG, BASARNAS, BNPB, TAGANA, TNI/Polri dan aparat Pemerintahan setempat," pungkas BMKG.