Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hoaxbuster: Hoaks Pemerintah Uganda Mengubur Peti Mati Kosong Pasien Corona
10 Juli 2021 21:57 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:02 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"PETI MATI KOSONG! Pemerintah Kubur Peti Kosong Korban Virus Corona," tulisnya dalam video tersebut.
Bahkan, dalam caption unggahan itu menyebut bahwa terjadi kegiatan perdagangan organ manusia yang dilakukan kepada korban pasien COVID-19, sehingga tidak ada tubuh mayat dalam peti mati tersebut.
Berikut narasi caption unggahannya:
Ada spekulasi besar bahwa perdagangan organ manusia telah dilakukan secara besar-besaran dengan menyamarkan kematian akibat virus corona. Ke mana mayat-mayat itu pergi? Apakah ada orang yang harus bertanggung jawab atas kekacauan ini? Dan apakah virus corona yang membunuh orang? Bagaimana pemerintah bisa membuktikannya?
Cek Fakta
Faktanya, dikutip dari AFP Fact Check, unggahan video dengan klaim bahwa pemerintah Uganda telah menguburkan sebuah peti mati kosong korban virus corona adalah hoaks.
ADVERTISEMENT
Masika Immaculate, putri dari mendiang yang dikuburkan dalam video tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa ayahnya terkonfirmasi positif COVID-19 sebelum meninggal dunia.
"Keluarga telah diberi pengarahan oleh tim medis sejak ayahnya, Franco Kabwangana Bwambaale, dinyatakan positif COVID-19, sebelum dia meninggal, mereka tidak mungkin melihat jenazahnya," tutur Masika, dikutip dari AFP.
Namun, dia mengatakan, penduduk desa mengganggu proses pemakaman dan memaksa untuk melihat isi peti mati yang bertentangan dengan keinginan keluarga.
Saat dibuka, jenazah ayahnya masih utuh dan tidak seperti klaim yang beredar.
Kesimpulan
Klaim Pemerintah Uganda menguburkan peti mati kosong pasien COVID-19 adalah hoaks .
==