Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Beginilah bayi yang dilahirkan zaman sekarang, diteror sejak bayi. Benar-benar tidak normal. Manusia macam apa yang bisa melakukan ini," tulis pengunggah tersebut dalam Bahasa Inggris.
Dalam video itu terlihat petugas rumah sakit memberikan bayi kepada ibunya dengan pembatas plastik. Setelah menerima bayi itu, ibu yang memakai masker tersebut mengembalikan ke petugas.
Benarkah video tersebut ada kaitannya dengan pandemi corona hingga interaksi ibu dan bayi saat melahirkan harus menggunakan pembatas berupa plastik?
Dikutip dari Reuters, klaim tersebut tidak benar. Direktur Layanan Obstetrik Anestesi Rumah Sakit Wanita di Boston, Amerika Serikat, William Camann, mengatakan penggunaan tirai bening (plastik) itu memberikan pengalaman melahirkan secara caesar yang berbeda.
"Anda dapat melihat bayi segera setelah lahir, ada ikatan yang jauh lebih baik dan hubungan antara orang tua dan bayi. Mereka tidak bisa langsung menyentuhnya, tetapi mereka bisa melihatnya," ujar Camann kepada Reuters, Sabtu (27/3).
ADVERTISEMENT
Reuters menuliskan, praktik penggunaan tirai transparan itu sudah dilakukan sebelum pandemi corona. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya infeksi dalam operasi.
Selain itu, penggunaan tirai transparan plastik juga bisa meningkatkan kedekatan antara ibu dan bayi sejak lahir.
Meski begitu, saat dalam operasi caesar, tirai bedah yang biasanya berwarna biru atau hijau tetap dipasang. Saat bayinya telah dikeluarkan dari perut ibu, maka tirai transparan itu baru dipasang agar orang tua bisa melihat langsung bayinya.
Jadi, narasi yang mengaitkan antara penggunaan plastik transparan dalam proses melahirkan secara caesar dengan corona adalah hoaks.