Hoaxbuster: Ini Bukan Hasil Perkawinan Sapi dengan Babi

21 Mei 2017 12:03 WIB
clock
Diperbarui 8 April 2019 16:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bukan hasil perkawinan sapi dan babi (Foto: Deanda Dewindaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bukan hasil perkawinan sapi dan babi (Foto: Deanda Dewindaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang melihat postingan di facebook mengenai seekor sapi yang bertubuh kekar, berwarna pink dan memiliki wajah mirip babi, itu bukanlah hewan hasil perkawinan antara sapi dan babi. Hewan itu sapi namun hasil pengembangan dari “cross-breeding” sapi Durham Shorthorn dari Inggris dan Freisian Holstein dari Belanda.
ADVERTISEMENT
Sejumlah akun facebook menyebarkan percakapan di grup WhatsApp yang berisi video berdurasi 51 detik tentang seekor sapi yang memiliki tubuh kekar dengan otot menonjol. Ada yang menduga, sapi itu adalah hasil perkawinan antara sapi dan babi. Sebagian lagi bahkan berspekulasi hewan itu akan dikirim ke negara muslim. Imbauan muncul agar umat muslim di Indonesia tidak mengkonsumsi daging dari Selandia Baru dan Australia.
Tentu saja itu adalah hoax. Seorang pakar dari Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada Tri Satya Mastuti Widi S.Pt.,M.P.,M.Sc. memberi penjelasan gamblang soal isu tersebut di akun facebooknya. Menurutnya, itu adalah jenis sapi Belgian Blue. Pakar genetik sapi yang mengambil gelar doktor di Universitas Wageningen Belanda itu menegaskan tidak mungkin sapi dan babi bisa ‘kawin’ karena jauh berbeda.
ADVERTISEMENT
Sapi biru Belgia adalah hasil proses panjang pengembangan kawin silang selama hampir 200 tahun di Belgia. Selama bertahun-tahun, dikembangkan sebuah mutasi gen alami yang disebut Myostatin. Otot sapi jadi lebih berkembang, namun lemaknya sedikit.
Sapi ini memiliki tinggi dan berat yang lebih besar dari sapi biasa. Kulitnya pun lebih tipis. Artinya daging yang dihasilkan lebih banyak.
Kementerian Pertanian saat ini sedang mengembangkan teknologi inseminasi buatan dengan mencari bibit sapi unggulan, termasuk jenis sapi biru Belgia. Di Indonesia, pemerintah sudah berhasil mengembangbiakkan jenis sapi biru Belgia dari metodologi transfer embrio.
Jadi, tak ada hubungannya dengan babi.