Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Tidak tahu siapa yang butuh mendengarkan hal ini, faktanya sudah setahun pandemi corona dan belum ada bukti dari penggunaan masker dan lockdown memperlambat penyebaran #COVID19," ujar Klacik.
Ia menambahkan, kedua hal tersebut merupakan bagian dari teori konspirasi. Meski begitu, kedua klaim yang disebutkan Klacik tidak benar. Sejumlah penelitian tentang penggunaan masker dan kebijakan lockdown mampu mengurangi atau menurunkan angka penyebaran corona.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melakukan eksperimen pada Januari 2021 tentang penggunaan masker medis yang dilapisi dengan penggunaan masker kain.
Dikutip dari Reuters, hasil penelitian itu menyebutkan pengunaan masker mengurangi paparan aerosol yang berpotensi menularkan virus corona lebih dari 90 persen. Penelitian tersebut dilakukan di laboratorium.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kebijakan lockdown berpengaruh kepada turunnya angka corona. Dua ahli dari Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat, Elizabeth Stuart dan Stuart Ray menegaskan hal tersebut.
Keduanya mengatakan, lockdown sangat mengurangi penularan corona dengan pendekatan proporsional. Meski begitu, kebijakan itu harus memperhatikan faktor ekonomi dan kesehatan mental.
Jadi, tidak benar lockdown dan penggunaan masker tak berpengaruh pada turunnya angka corona.