Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebuah unggahan di Facebook mengenai kalung antivirus corona viral dan disukai ratusan kali oleh warganet
ADVERTISEMENT
Disebutkan bahwa kalung tersebut dapat mencegah infeksi virus COVID-19 dan diuji secara efektif.
Pada unggahan itu, kalung antivirus dinarasikan dalam Bahasa Burma, dan diduga berasal dari warga negara Myanmar.
Namun, tak dapat dipungkiri Indonesia juga pernah ramai membicarakan khasiat kalung antivirus sejak Juli 2020 lalu.
Faktanya, mengutip AFP, klaim adanya kalung antivirus corona adalah hoaks dan menyesatkan. Konsultan penyakit menular dan mikrobiologi dari Rumah Sakit Barts Health di London, Robert Serafino, menegaskan bahwa kalung semacam antivirus tersebut tidak efektif.
“SARS-COV2 dinonaktifkan dengan penerapan langsung disinfektan pada permukaan yang terkontaminasi dan untuk jangka waktu tertentu," tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh spesialis mikrobiologi dari Universitas Edinburgh Charles Ochero, dia tidak merekomendasikan penggunaan kalung yang memberi klaim tidak akurat.
ADVERTISEMENT
“Kalung atau kartu semacam itu tidak terbukti di mana pun di dunia. Tidak ada bukti ilmiah bahwa mereka efektif, baik pada virus maupun bakteri, ”katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berulang kali memperingatkan terhadap produk yang belum teruji yang dipasarkan sebagai obat untuk mencegah atau mengobati COVID-19.
Pada bulan Maret, WHO mengimbau masyarakat dunia untuk lebih waspada dan tidak mudah termakan tawaran produk medis palsu.
“Semakin banyak produk medis palsu yang mengeklaim dapat mencegah, mendeteksi, mengobati, atau menyembuhkan COVID-19 di berbagai negara," tulis WHO melalui situs resmi 31 Maret lalu.
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona