Hoaxbuster: Klaim Vaksin COVID-19 Bisa Menghubungkan Jaringan 5G ke Dalam Tubuh
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Mereka memalsukan virus COVID-19 ini. Jadi kamu akan menerima vaksin ini. Jadi mereka dapat menghubungkan kamu secara biokimia ke menara 5G ini," tulis pengunggah tersebut.
Cek Fakta
Virus SARS-CoV-2 terbukti menyebabkan penyakit COVID-19, bukan sebuah pemalsuan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus itu pertama kali diidentifikasi di China pada 7 Januari 2020.
Vaksin jelas bukan alat untuk menghubungkan jaringan 5G ke dalam tubuh, atau dapat mendeteksi seseorang dengan jaringan 5G melalui vaksin.
Klaim bahwa nanopartikel di dalam vaksin digunakan untuk menghubungkan orang ke 5G juga pernah beredar di media sosial pada tahun 2020 silam.
Namun, faktanya, Vaksin mRNA COVID-19, seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna, mengandung nanopartikel lipid yang digunakan untuk mentransfer RNA ke dalam sel.
ADVERTISEMENT
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa lipid ini dapat mentransfer 5G ke sel, juga tidak ada bukti bahwa 5G dapat terhubung ke lipid tersebut.
Hal itu juga ditegaskan oleh Dr Archa Fox di University of Western Australia yang diterbitkan dalam The Conversation.
Kesimpulan
Vaksin COVID-19 tidak menghubungkan jaringan 5G ke tubuh seseorang.
==