Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hoaxbuster: Klaim Vaksin Johnson & Johnson Tak Efektif untuk Lansia
7 Juni 2021 10:50 WIB
ยท
waktu baca 1 menitADVERTISEMENT
Beredar klaim vaksin Johnson & Johnson tak efektif bagi warga lanjut usia (lansia). Klaim itu muncul di media sosial setelah ditemukannya pembekuan darah pada enam wanita penerima vaksin pada awal April 2021.
ADVERTISEMENT
Sebuah akun Facebook menuliskan, dari uji klinis, vaksin Johnson & Johnson hanya efektif 39 persen pada kelompok warga berusia 65 tahun ke atas.
"Pada subjek 75 tahun atau lebih, kelompok usia yang terdiri dari sekitar 60 persen dari kasus kematian COVID-19, vaksin mungkin 0 persen efektif," klaim pengunggah tersebut.
Cek Fakta
Dikutip dari USA Today, klaim di unggahan tersebut berasal dari kemanjuran vaksin (efikasi) bukan efektivitas vaksin yang dipublikasikan oleh BPOM Amerika Serikat (FDA). Karena hal itu, ada perbedaan pengukuran.
Efikasi vaksin diperoleh dari uji klinis acak dari sampel terhadap produk yang diuji. Dalam kasus vaksin corona, uji klinis dilakukan untuk mengetahui seberapa ideal vaksin itu bekerja terhadap virus corona.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, unggahan tersebut salah dalam memahami angka yang diterbitkan oleh FDA. Angka 39 itu merupakan batas bawah interval efikasi vaksin pada 28 hari setelah pemberian vaksinasi pada kelompok di atas 65 tahun. Angka tersebut tidak memberikan informasi soal efikasi vaksin secara keseluruhan.
Kemudian, angka 0 persen efektif untuk kelompok warga usia di atas 75 tahun juga salah. Sebab, laporan yang sebenarnya efikasi vaksin untuk kelompok usia itu adalah 89,7 persen.
Kesimpulan
Jadi, narasi vaksin Johnson & Johnson tak efektif untuk kelompok lansia adalah salah. Sebab, data tersebut berasal dari FDA dan terkait efikasi (kemanjuran) vaksin.