Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hoaxbuster: Klaim Vaksin Pfizer Digunakan untuk Melacak Manusia di Seluruh Dunia
18 November 2021 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Beredar unggahan gambar dokumen pendaftaran paten di Amerika Serikat. Konten tersebut disertai dengan klaim vaksin COVID-19 Pfizer telah disetujui untuk digunakan melacak manusia di seluruh dunia yang telah divaksin.
ADVERTISEMENT
Dokumen itu disebut merupakan pendaftaran paten yang diajukan oleh Pfizer dalam pengurusan vaksin. Dalam pendaftaran itu disebutkan, pelacakan manusia melalui jaringan seluler dan satelit serta 'graphene oxide'.
"Pendaftaran paten Pfizer telah disetujui pada 31 Agustus. Tujuannya adalah untuk melacak manusia dari seluruh dunia," tulis unggahan tersebut.
Cek Fakta
Dikutip dari AFP, juru bicara Pfizer menegaskan, pendaftaran paten tersebut tidak ada kaitannya dengan vaksin yang mereka produksi.
"Graphene oxide tidak digunakan dalam pembuatan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19," ujar Pfizer kepada AFP.
Peneliti Dewan Nasional untuk Penelitian Ilmiah dan Teknis (Conicet) Argentina, Maria Victoria Sanchez, mengatakan paten tersebut tidak menyebutkan pelacakan orang menggunakan pelacak yang ditemukan dalam vaksin.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada pelacak dalam vaksin, dan jelas tidak ada graphene di dalamnya," kata Sanchez.
Juru bicara Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan klaim vaksin memiliki alat pelacak yang ditanam di dalamnya adalah sepenuhnya salah.
"Yakinlah bahwa tidak ada vaksin (termasuk vaksin COVID-19) yang disahkan atau disetujui oleh FDA untuk digunakan di Amerika Serikat yang berisi perangkat pelacak jenis apa pun," kata juru bicara FDA.
Kesimpulan
Jadi, klaim yang menyebutkan vaksin Pfizer bisa digunakan untuk melacak manusia sedunia merupakan hoaks.