Hoaxbuster: Remaja di Inggris Meninggal Setelah Disuntik Vaksin

Hoaxbuster: Remaja di Inggris Meninggal setelah Disuntik Vaksin. Foto: kumparan

Beredar sebuah klaim yang menyebutkan seorang remaja bernama Adam Ali di Inggris meninggal dunia setelah divaksin corona. Klaim itu bermula dari unggahan seorang pria yang mengaku telah melapor ke pihak polisi terkait kejadian tersebut.

Dalam video yang beredar, ia tampak mondar-mandir di sebuah gedung yang disebut merupakan kantor polisi. Ia tengah melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwajib.

"Hari ini saya dan perawat pergi ke kantor polisi. Kami berada di sana selama satu jam, 45 menit. Kami memberi tahu mereka bahwa kami di sini untuk melaporkan pembunuhan Adam Ali yang dibunuh oleh vaksin," ujar pria dalam video tersebut.

Dalam informasi yang beredar, bocah itu disebut berumur 13 tahun. Tetapi ada juga yang menyebut 17 tahun. Ia dikabarkan sekolah di Alderbrook School, Inggris.

Cek Fakta

Dikutip dari Reuters, otoritas setempat mengatakan Ali tidak menerima vaksin corona sebelum meninggal dunia.

“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa Adam tidak memiliki vaksinasi COVID-19, penyebab kematian saat ini belum diketahui,” kata juru bicara program vaksinasi Birmingham dan Solihull, yang dikelola oleh University Hospitals Birmingham NHS Foundation Trust.

“Pikiran dan simpati tulus kami bersama keluarga Adam, teman-teman, dan semua orang yang mengenalnya, pada saat yang sangat menyedihkan dan sulit ini," imbuhnya.

Sementara itu, keluarga Ali tidak bersedia memberikan komentar terkait kejadian tersebut.

Kesimpulan

Jadi, tak benar bocah di Inggris yang bernama Ali meninggal karena vaksin. Sebab, bocah tersebut belum terdata sebagai penerima vaksin.