Hoaxbuster: Senyawa Polysorbate 80 dalam Vaksin Berbahaya Bagi Tubuh Manusia

16 Januari 2021 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hoaks senyawa Polysorbate 80 dalam vaksin dapat membahayakan tubuh.
 Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks senyawa Polysorbate 80 dalam vaksin dapat membahayakan tubuh. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim sebuah senyawa sintetis ditemukan dalam vaksin bernama Polysorbate 80 dan digunakan untuk membantu menyatukan bahan-bahan dalam vaksin.
ADVERTISEMENT
Senyawa tersebut diklaim berdampak menekan sistem kekebalan tubuh dan mampu melewati sawar darah otak.
Berikut caption unggahan tersebut diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia:
Rahasia kotor vaksin!! Polysorbate 80, ”membaca teks pada gambar yang dibagikan di kiriman Facebook 31 Desember 2020. "Pengemulsi kimiawi ini menekan sistem kekebalan dan melewati sawar darah otak yang dapat menyebabkan Guncangan ANAFILAKTIK, ENSEPALITIS, dan GANGGUAN.
Namun, benarkah klaim-klaim tersebut?
Faktanya, Polysorbate 80 juga kerap ditemukan dalam makanan dan kosmetik. Mengutip data dari AFP, para ahli medis berpendapat satu-satunya bahaya yang ditimbulkan adalah reaksi alergi dengan tingkat kemungkinan yang rendah.
Ilustrasi Vaksin. Foto: Shutter Stock
Namun, menurut Food and Drug Administration AS, baik vaksin Pfizer-BioNTech maupun Moderna COVID-19 tidak mengandung Polysorbate 80.
ADVERTISEMENT
Dalam vaksin lain bisa jadi mengandung Polysorbate 80 sebagai pengemulsi atau penyatu bahan-bahan dalam vaksin tersebut.
Profesor virologi di Purdue University, Suresh Mittal, menjelaskan, dalam satu porsi es krim mungkin terkandung lebih dari 300.000 mikrogram Polisorbat 80. Sedangkan dalam formulasi vaksin, hanya ada sekitar 50 mikrogram.
Sehingga, jumlah kecil Polysorbate 80 dalam vaksin tidak berdampak buruk pada sistem kekebalan.
"Seharusnya tidak ada kekhawatiran yang signifikan tentang penggunaan Polysorbate 80 dalam vaksin, kecuali seseorang memiliki alergi terhadap Polysorbate 80," tutur Mittal, seperti dikutip dari AFP.
Presiden Joko Widodo disuntik dosis pertama vaksin corona Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Agus Suparto/Istana Presiden/Handout via REUTERS
Vaksinasi corona untuk penduduk Indonesia sudah dimulai sejak Rabu (13/1), Januari 2021.
BPOM juga sudah mengeluarkan emergency use authorization (EUA) atau izin edar darurat untuk vaksin corona Sinovac. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga memastikan vaksin corona Sinovac halal dan suci.
ADVERTISEMENT
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona