Hoaxbuster: Soal Hubungan Laboratorium di Wuhan dengan Produsen Vaksin Corona

4 Januari 2021 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hoaxbuster: Soal Hubungan Laboratorium di Wuhan dengan Produsen Vaksin Corona.
 Foto: facebook.com/RobertEddowes
zoom-in-whitePerbesar
Hoaxbuster: Soal Hubungan Laboratorium di Wuhan dengan Produsen Vaksin Corona. Foto: facebook.com/RobertEddowes
ADVERTISEMENT
Sebuah unggahan di Facebook mengeklaim Institut Virologi Wuhan, China, dikaitkan dengan sejumlah individu dan perusahaan farmasi yang terlibat dalam penelitian dan pembuatan vaksin corona.
ADVERTISEMENT
Dalam postingan itu disebutkan, Laboratorium di Wuhan dimiliki oleh perusahaan farmasi bernama GlaxoSmithKline. Perusahaan itu diduga memiliki Pfizer, produsen vaksin corona. Koneksi dalam perusahaan itu disebut melibatkan miliarder George Soros dan Bill Gates. Benarkah informasi tersebut?
Dikutip dari USA Today, nama lengkap lembaga tersebut merupakan Institut Virologi Wuhan, Chinese Academy of Sciences. Institut tersebut didanai oleh Pemerintah China, bukan dari perusahaan GlaxoSmithKline.
Kedua, perusahaan farmasi asal Inggris, GlaxoSmithKline (GSK), tidak memiliki Pfizer. Perusahaan Pfizer sendiri didirikan di New Jersey pada tahun 1900 dengan modal 2 juta USD yang dilempar ke pasar saham menjadi 20.000 lembar saham. Pada 1942, perusahaan itu kembali menjual 240.000 saham ke publik. Kini, 69 persen saham tersebut milik publik.
ADVERTISEMENT
Ketiga, GSK dan Pfizer memulai usaha patungan (joint venture) pada tahun 2018, yang bertujuan untuk menggabungkan unit perawatan kesehatan konsumen mereka agar setiap perusahaan dapat berfokus pada obat resep. Tetapi usaha itu tidak melibatkan penggabungan atau pertukaran kepemilikan.
Keempat, unggahan tersebut juga menyeret nama perusahaan investasi BlackRock yang diklaim mengelola Pfizer yang dikaitkan dengan yayasan milik George Soros, Open Society Foundation. Dalam laman yayasan tersebut, tidak ditemukan keterkaitan antara keduanya.
Berdasarkan temuan tersebut, tak benar ada hubungan antara Institut Virologi Wuhan dan sejumlah perusahaan yang terlibat dalam pembuatan vaksin corona.