Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Proses penyuntikan vaksin corona di sejumlah negara diikuti dengan beredarnya sejumlah informasi hoaks. Salah satunya adalah klaim yang menyebutkan vaksin Pfizer buatan BioNtech yang disebut beracun karena mengandung kalium klorida.
ADVERTISEMENT
Informasi itu beredar luas di sejumlah media menggunakan Bahasa Inggris. Dalam sejumlah unggahan, banyak klaim menyebutkan vaksin Pfizer menggunakan kandungan yang digunakan untuk suntik mati di penjara Amerika Serikat, kalium klorida (potassium chloride).
Dikutip dari AFP, berdasarkan BPOM Amerika Serikat, setiap dosis vaksin Pfizer mengandung 0,01 miligram kalium klorida.
Meski begitu, Profesor di Fakultas Keperawatan Purdue, Libby Richards, mengatakan bahan tersebut dipilih dengan cermat dan diawasi secara ketat untuk keamanan.
"Jumlah kalium klorida yang ditemukan dalam vaksin sangat, sangat kecil dan benar-benar dianggap sebagai jumlah yang aman," ujar Richards kepada AFP.
Selain itu, ia menambahkan kalium klorida merupakan zat alami yang diatur oleh tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
“Kalium klorida ditemukan di hampir semua makanan yang kita makan, daging, buah-buahan, sereal, keripik, susu formula. Jika Anda minum air kemasan, Anda meminum kalium klorida yang kemudian diserap ke dalam aliran darah Anda," ujarnya.
Jadi, narasi yang mengeklaim vaksin pfizer beracun karena mengandung kalium klorida merupakan hoaks.