Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Beredar informasi di WhatsApp seorang nakhoda dan kru Kapal CMA CGM Virginia di Pelabuhan Tanjung Priok terkena virus corona dan langsung dibawa ke RSPI Sulianti Saroso.
ADVERTISEMENT
Menyikapi informasi itu, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub , Ahmad, menegaskan informasi itu tidak benar.
"Informasi simpang siur yang beredar melalui percakapan di aplikasi WhatApp, yang menyebutkan adanya nakhoda kapal berkewargaan Ukraina terindikasi virus corona adalah informasi tidak benar dan menyesatkan," tegas Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/3).
Ahmad juga membantah informasi yang mengatakan, bersandarnya kapal tersebut di Pelabuhan Tanjung Priok tidak mengikuti standar dan prosedur pemeriksaan kapal asing terkait antisipasi virus corona.
"Sekali lagi, kami tegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Kapal sandar di Pelabuhan Tanjung Priok tepatnya di Jakarta International Container Terminal (JICT) sudah mengikuti prosedur dan semua ABK dalam kondisi sehat," ujar Ahmad.
Ahmad menjelaskan kronologi informasi hoaks tersebut berawal dari adanya pergantian nakhoda kapal sebelum kapal bertolak ke Tanjung Perak Surabaya.
ADVERTISEMENT
Ahmad mengatakan, Kapal CMA CGM Virginia dari China bersandar di JICT Tanjung Priok pada 5 Maret 2020 pukul 13.00 WIB. Sebelumnya kapal dan awak diperiksa Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di zona karantina. Kapal pun akhirnya diizinkan bersandar setelah ada clearance kesehatan dari KKP.
"Hasil observasi oleh KKP tidak ada ABK kapal yang terindikasi virus corona," kata Ahmad.
Selanjutnya, pada Jumat (6/3), Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diterbitkan Syahbandar Tanjung Priok. Pada saat itu ada pergantian nakhoda kapal sebelum kapal bertolak ke Pelabuhan Tanjung Perak.
Ahmad mengatakan, nakhoda kapal pengganti tersebut saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok sedang sakit batuk, sehingga agen kapal menghubungi KKP. Nakhoda kapal pengganti tersebut lalu dibawa ke rumah sakit Jakarta Medical Center (JMC) Tanjung Priok.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemeriksaan dikatakan bahwa nakhoda kapal berkewarganegaraan Ukraina tersebut tidak terindikasi virus corona melainkan sakit flu biasa. Namun demikian, nakhoda kapal tersebut masih diobservasi di Rumah Sakit JMC hingga saat ini," jelas Ahmad.
Ditjen Perhubungan Laut terus melakukan sejumlah langkah guna mengantisipasi penyebaran virus corona. Salah satunya antisipasi dengan menerbitkan Surat Edaran Ditjen Perhubungan Laut Nomor SE 8 Tahun 2020 tentang Langkah Siaga Hadapi Penyebaran Virus Corona di Wilayah Pelabuhan Indonesia.
Ditjen Perhubungan Laut juga bekerja sama dengan BUMN Pelabuhan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memperketat pemeriksaan kesehatan penumpang.