Hoaxbuster: Tidak Benar Foto Erupsi Dahsyat di Gunung Semeru

1 Desember 2020 23:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tidak benar foto letusan dahsyat di Gunung Semeru. Foto: Instagram/@bbtnbromotenggersemeru dan kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tidak benar foto letusan dahsyat di Gunung Semeru. Foto: Instagram/@bbtnbromotenggersemeru dan kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar foto dan video di media sosial yang memperlihatkan dahsyatnya erupsi Gunung Semeru. Dari sejumlah foto dan video itu, terlihat lahar merah menyebur di atas puncak gunung.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), memberikan klarifikasi. Mereka menegaskan jika foto yang beredar itu bukanlah foto di Gunung Semeru.
"Berhubung video ini udah nyebar ke grup w.a keluarga, kantor, RT/RW, alumni, atau teman sekolah dan kuliahmu, mimin jadi ingin meluruskan berita ini. Gak perlu panjang lebar ya, udah tau kan klo itu hoax," tulis penyataan BB TNBTS dalam akun Instagramnya @bbtnbromotenggersemeru.
BB TNBTS menjelaskan foto dan video yang beredar adalah erupsi Gunung Sakurajima di Jepang pada 2019. Sehingga sudah dipastikan keliru menyebut foto itu merupakan erupsi Gunung Semeru.
BB TNBTS kemudian menjelaskan kondisi terkini Gunung Semeru. Mereka menyebut pada hari ini, Selasa (1/12) terjadi hujan abu mulai di sekitar Pronojiwo dan Candipuro Kabupaten Lumajang.
ADVERTISEMENT
Terlihat awan panas guguran dengan jarak 3.000 m ke arah Besuk Kobokan. Sehingga masyarakat dan penambang pasir diminta waspada.
"Jumlah pengungsi sementara berjumlah 500 orang yang tersebar di beberapa titik dan jumlah korban jiwa nihil. Pos pengungsian sementara warga saat ini berada di Pos Gunung Sawur, SD Supiturang dan Masjid," tulis BB TNBTS.
Luncuran awan panas Gunung Semeru terpantau dari Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12). Foto: Seno/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, BB TNBTS menuturkan kegiatan pendakian hingga saat ditutup. Berdasarkan data pendaki terakhir, ada 103 orang dan mereka seluruhnya sudah turun dengan selamat melalui pintu pendakian Ranupani.
"Petugas dan relawan Resort tetap melakukan pemantauan untuk memastikan jalur pendakian steril dari pengunjung dan masyarakat," tutup BB TNBTS.