Hoaxbuster: Video Soal 18 Ribu Kasus Kematian Akibat Vaksin COVID-19

6 Agustus 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Beredar unggahan video di media sosial mengenai laporan kematian akibat vaksin COVID-19 sebanyak 18 ribu kasus. Dalam video itu nampak seorang perempuan membeberkan klaim bahwa European Medicines Agency (EMA) melaporkan kasus kematian usai korban menerima vaksin.
ADVERTISEMENT
"Wanita pemberani ini adalah whistleblower WHO," tulis postingan tersebut di Facebook pada 19 Juli 2021. Video tersebut juga sudah ditonton puluhan ribu kali di TikTok.
Tidak benar terdapat 18.000 kematian akibat vaksin COVID-19 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tidak benar terdapat 18.000 kematian akibat vaksin COVID-19 Foto: Dok. Istimewa

Cek Fakta

Faktanya, video itu menunjukkan klip wawancara dengan Astrid Stuckelberger, yang pernah membuat kehebohan karena klaim hoaks soal sejumlah tindakan medis. Video-videonya pernah dihapus oleh YouTube pada tahun 2020 karena mengabarkan berita-berita bohong.
Negara-negara di Uni Eropa, menyerahkan laporan kepada EudraVigilance tentang dugaan efek samping setelah vaksinasi untuk ditinjau lebih dalam.
Juru bicara EMA mengatakan bahwa masalah medis atau kematian setelah seseorang disuntik tidak berarti disebabkan karena suntikan vaksin.
"Ini mungkin disebabkan, misalnya, oleh masalah kesehatan. tidak terkait dengan vaksinasi. Untuk sebagian besar obat-obatan, sebagian besar efek samping yang dicurigai pada akhirnya tidak dikonfirmasi sebagai efek samping," tuturnya, dikutip dari AFP Fact Check.
ADVERTISEMENT
Kejadian hubungan antara pembekuan darah dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca (Vaxzevria) telah ditemukan, tetapi hal itu sangat langka terjadi.
EMA memperkirakan bahwa trombosis (pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah) dalam kombinasi dengan trombositopenia (trombosis dengan sindrom trombositopenia, TTS) dapat mempengaruhi satu dari 10 ribu orang.
"Terlepas dari kasus langka ini, tidak ada indikasi bahwa kematian yang dilaporkan disebabkan oleh vaksinasi," tuturnya.

Kesimpulan

Tidak benar ada 18 ribu kematian dilaporkan karena vaksinasi COVID-19.
==