Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Awal tahun 2020 ditandai dengan aksi protes puluhan ribu orang di Hong Kong. Selepas pesta Tahun Baru, mereka kembali meneriakkan lima tuntutan besar warga Hong Kong untuk terlepas dari dominasi China.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, puluhan ribu warga Hong Kong pria dan muda berkumpul di Victoria Park pada Rabu (1/1). Mereka berpakaian hitam-hitam, beberapa bertopeng - pelanggaran larangan pemerintah Hong Kong. Poster yang mereka bawa bertuliskan "Kebebasan Tidak Gratis".
Sebelumnya di tengah gemerlap kembang api malam Tahun Baru, demonstran terlibat bentrok dengan polisi. Semalaman polisi menembakkan gas air mata, peluru karet, dan meriam air untuk menghentikan pergerakan demonstran.
Tepat delapan detik sebelum pergantian tahun, massa meneriakkan delapan kata tuntutan dalam bahasa Mandarin yang artinya "Bebaskan Hong Kong. Revolusi di Masa Kita".
"Sulit mengatakan 'Happy New Year' karena rakyat Hong Kong tidak 'happy'. Kecuali lima tuntutan dipenuhi, dan polisi bertanggung jawab atas kebrutalan mereka, tidak akan ada tahun baru yang happy," kata seorang demonstran, Tung.
ADVERTISEMENT
Lima tuntutan tersebut adalah pencabutan RUU ekstradisi ke China daratan, penyelidikan kebrutalan polisi terhadap demonstran, pembebasan ribuan demonstran yang ditahan, diubahnya kata "kerusuhan" untuk menggambarkan bentrokan demonstran dan polisi, dan mundurnya pemimpin Hong Kong Carrie Lam.
Lima tuntutan ini dilambangkan dengan lima jari, yang selalu diacungkan para peserta demo.
Carrie Lam memang telah mencabut RUU ekstradisi yang dianggap bentuk campur tangan China di Hong Kong. Namun tuntutan massa meluas menjadi demokrasi penuh Hong Kong, termasuk kebebasan memilih pemimpin.
"Pemerintah telah memulai penindasan sebelum Tahun Baru dimulai. Siapapun yang ditindas, kami akan berdiri bersama mereka," kata Jimmy Sham, salah satu tokoh aktivis Hong Kong dari organisasi Front Hak Asasi Sipil.