Hong Kong Awali 2020 dengan Demonstrasi Puluhan Ribu Orang

1 Januari 2020 15:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjuk rasa anti-pemerintah menghadiri demonstrasi pada Hari Tahun Baru di Hong Kong, Cina, 1 Januari 2020. Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa anti-pemerintah menghadiri demonstrasi pada Hari Tahun Baru di Hong Kong, Cina, 1 Januari 2020. Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
ADVERTISEMENT
Awal tahun 2020 ditandai dengan aksi protes puluhan ribu orang di Hong Kong. Selepas pesta Tahun Baru, mereka kembali meneriakkan lima tuntutan besar warga Hong Kong untuk terlepas dari dominasi China.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, puluhan ribu warga Hong Kong pria dan muda berkumpul di Victoria Park pada Rabu (1/1). Mereka berpakaian hitam-hitam, beberapa bertopeng - pelanggaran larangan pemerintah Hong Kong. Poster yang mereka bawa bertuliskan "Kebebasan Tidak Gratis".
Para pengunjuk rasa anti-pemerintah menghadiri demonstrasi pada Hari Tahun Baru di Hong Kong, Cina, 1 Januari 2020. Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
Sebelumnya di tengah gemerlap kembang api malam Tahun Baru, demonstran terlibat bentrok dengan polisi. Semalaman polisi menembakkan gas air mata, peluru karet, dan meriam air untuk menghentikan pergerakan demonstran.
Tepat delapan detik sebelum pergantian tahun, massa meneriakkan delapan kata tuntutan dalam bahasa Mandarin yang artinya "Bebaskan Hong Kong. Revolusi di Masa Kita".
Para pengunjuk rasa anti-pemerintah menghadiri demonstrasi pada Hari Tahun Baru di Hong Kong, Cina, 1 Januari 2020. Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
"Sulit mengatakan 'Happy New Year' karena rakyat Hong Kong tidak 'happy'. Kecuali lima tuntutan dipenuhi, dan polisi bertanggung jawab atas kebrutalan mereka, tidak akan ada tahun baru yang happy," kata seorang demonstran, Tung.
ADVERTISEMENT
Lima tuntutan tersebut adalah pencabutan RUU ekstradisi ke China daratan, penyelidikan kebrutalan polisi terhadap demonstran, pembebasan ribuan demonstran yang ditahan, diubahnya kata "kerusuhan" untuk menggambarkan bentrokan demonstran dan polisi, dan mundurnya pemimpin Hong Kong Carrie Lam.
Lima tuntutan ini dilambangkan dengan lima jari, yang selalu diacungkan para peserta demo.
Para pengunjuk rasa anti-pemerintah menghadiri demonstrasi pada Hari Tahun Baru di Hong Kong, Cina, 1 Januari 2020. Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
Carrie Lam memang telah mencabut RUU ekstradisi yang dianggap bentuk campur tangan China di Hong Kong. Namun tuntutan massa meluas menjadi demokrasi penuh Hong Kong, termasuk kebebasan memilih pemimpin.
"Pemerintah telah memulai penindasan sebelum Tahun Baru dimulai. Siapapun yang ditindas, kami akan berdiri bersama mereka," kata Jimmy Sham, salah satu tokoh aktivis Hong Kong dari organisasi Front Hak Asasi Sipil.