Hong Kong Temukan COVID-19 di Sampel Kemasan Makanan Beku Impor

22 Februari 2022 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daging sapi impor yang dijual di supermarket. Foto: AFP PHOTO / Sam Yeh
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daging sapi impor yang dijual di supermarket. Foto: AFP PHOTO / Sam Yeh
ADVERTISEMENT
Otoritas Hong Kong melaporkan temuan COVID-19 pada sampel kemasan makanan beku impor. Makanan tersebut berupa daging sapi beku asal Brasil dan kulit babi beku dari Polandia.
ADVERTISEMENT
Dari batch berjumlah sekitar 1.100 karton daging sapi beku seberat 29 ton yang diimpor dari Brasil melalui laut, Pusat Keamanan Pangan Hong Kong (CFS) mengambil 36 sampel untuk dilakukan pengujian.
Hasilnya, ditemukan satu kemasan bagian luar dan dua sampel kemasan bagian dalam dinyatakan positif COVID-19.
CFS juga mengumpulkan 12 sampel dari sekitar 300 karton kulit babi beku seberat sekitar 7 ton, yang diimpor dari Polandia melalui laut. Satu sampel kemasan bagian dalam dinyatakan positif COVID-19.
"CFS telah memerintahkan importir terkait untuk membuang daging sapi dan kulit babi dari batch yang sama," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan pada Senin (21/2) malam, seperti yang dikutip dari Reuters.
Ilustrasi PCR antigen. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Selain itu, CFS akan meningkatkan pengambilan sampel produk serupa untuk pengujian," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian itu, otoritas Hong Kong berjanji akan meningkatkan pemeriksaan terhadap makanan impor yang masuk ke negeri Mutiara dari Timur itu.
Hong Kong telah memantau impor makanan beku untuk mendeteksi COVID-19 sejak pertengahan 2020.
Dari pantauan itu, telah berhasil ditemukan sampel positif pada kemasan ikan bawal pada Agustus 2021 dan kemasan sotong pada November 2021.
Pihak berwenang mengatakan, COVID-19 sebagian besar ditularkan melalui droplet (cairan atau cipratan liur), dan tidak dapat berkembang biak dalam makanan atau kemasan makanan.
COVID-19 kemungkinan besar tidak bisa menginfeksi manusia melalui konsumsi makanan.
Orang-orang mengantre di tempat pengujian COVID-19 setelah wabah, di Hong Kong, China, Jumat (11/2/2022). Foto: Joyce Zhou/REUTERS
Namun demikian, mereka merekomendasikan orang menangani makanan mentah secara terpisah, mematuhi aturan kebersihan, dan memasak makanan hingga benar-benar matang.
Dengan meningkatkan inspeksi terhadap makanan impor, Hong Kong kembali mengikuti jejak China daratan dalam kebijakan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hong Kong, si pusat keuangan global ini, menerapkan strategi "dinamis nol-COVID" yang serupa dengan apa yang dilakukan oleh China daratan.
Strategi itu bertujuan untuk memberantas segala wabah melalui cara apa pun. Otoritas Hong Kong saat ini lebih waspada, mengingat gelombang infeksi varian Omicron lebih sulit dikendalikan.
Jumlah infeksi harian telah meningkat tajam tahun ini. Kasus baru mencapai rekor tertinggi, yaitu 7.533 kasus pada hari Senin (21/2). Ini membuat kapasitas pengujian, rumah sakit, dan fasilitas karantina pemerintah kewalahan.
Reporter: Sekar Ayu