Horor di Meksiko Usai Putra El Chapo Ditangkap, Pesawat Ditembaki Kartel Narkoba

7 Januari 2023 10:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Aemy Meksiko berjaga di luar Kantor Kejaksaan Agung untuk Penyelidikan Khusus tentang Kejahatan Terorganisir (FEMDO) di Mexico City, pada 5 Januari 2023. Foto: NICOLAS ASFOURI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Aemy Meksiko berjaga di luar Kantor Kejaksaan Agung untuk Penyelidikan Khusus tentang Kejahatan Terorganisir (FEMDO) di Mexico City, pada 5 Januari 2023. Foto: NICOLAS ASFOURI / AFP
ADVERTISEMENT
Meksiko mencekam akibat penangkapan putra gembong narkotika El Chapo, Ovidio Guzman, ditangkap. Pesawat bahkan menjadi korban.
ADVERTISEMENT
Maskapai Aeromexico yang lepas landas dari Kota Culiacan menuju ibu kota Mexico City pada Kamis (5/1), ditembaki anak buah Ovidio. Mereka juga menyerang Angkatan Udara Meksiko di bandara Culiacan, Negara Bagian Sinaloa, Meksiko.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan tembakan melanda bandara seiring kekerasan meletus di seluruh kota. Karyawan dan penumpang pesawat terlihat menunduk saat serangan.
Aeromexico melaporkan, tidak ada yang terluka dalam tembakan ini. Bandara tersebut sudah kembali beroperasi pada Jumat (6/1).
Menteri Pertahanan Meksiko, Luis Cresencio Sandoval, telah mengonfirmasikan kabar itu. Dia menerangkan, satu pesawat sipil dan dua pesawat militer terkena tembakan ketika antek kartel narkoba berusaha membebaskan Ovidio yang ditangkap di Culiacan.
Menurut Sandoval, pesawat militer terdesak melakukan pendaratan darurat di lokasi akibat terdampak tembakan.
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api kendaraan yang dibakar oleh anggota geng narkoba sebagai barikade. Foto: REUTERS/Stringer
Seorang penumpang pesawat sipil yang terjebak dalam baku tembak itu kemudian menceritakan pengalamannya. Awalnya, David Tellez dan keluarganya tiba dengan aman untuk penerbangan AM165 pukul 8.24 waktu setempat di bandara Culiacan pada Kamis (5/1).
ADVERTISEMENT
Pria berusia 42 tahun tersebut sedang bepergian bersama istri dan ketiga anaknya—yang masing-masing berusia tujuh, empat, dan satu tahun—setelah merayakan Natal.
Dalam perjalanan, dia menghadapi blokade jalan usai baku tembak semalam sebelumnya. Walau ketika ituu penangkapan anak raja narkoba itu belum dikonfirmasi otoritas, penjaga keamanan yang terlihat gugup mendesak para penumpang untuk segera memasuki pesawat.
"Pihak berwenang tidak mengatakan apa-apa," ungkap Tellez, dikutip dari Reuters, Sabtu (7/1).
Keluarganya sempat bersembunyi di kamar mandi setelah mendengar bahwa anggota geng narkoba sedang berada di lokasi tersebut. Desas-desus itu ternyata tidak benar. Para penumpang akhirnya segera naik.
Namun, tepat ketika pesawat akan lepas landas, sejumlah pesawat militer secara berurutan mendarat di samping mereka.
ADVERTISEMENT
Mengeluarkan ponsel, Tellez merekam dua pesawat angkut militer di landasan. Sebuah pesawat serang yang lebih kecil dan sejumlah truk militer mendampinginya. Tembakan lalu menggema dari kejauhan.
"Saat kami mempercepat lepas landas, kami mendengar suara tembakan sangat dekat dengan pesawat, dan saat itulah kami semua berlindung ke lantai," terang Tellez.
Seorang pramugari menyebut mesin terkena tembakan, sehingga memicu kebocoran. Para kru lantas bergegas mengarahkan penumpang untuk turun ke ruang tunggu tanpa jendela di bandara.
Tellez berencana menumpangi penerbangan lain keesokan harinya. Sambil menunggu jadwal, mereka akan tetap berdiam di bandara.
"Kami lebih memilih tinggal di bandara sampai aman untuk pergi," tutur Tellez.
"[Situasi di] kota lebih buruk. Ada banyak penembakan dan kekacauan," lanjut dia.
Puing-puing bus dan truk yang terbakar, dibakar oleh anggota geng narkoba, setelah penahanan pemimpin geng narkoba Meksiko Ovidio Guzman, putra El Chapo, di Culiacan, Meksiko, Kamis (5/1/2023). Foto: Stringer/REUTERS
Gelombang kekerasan memaksa pihak berwenang menutup bandara dan sekolah di Kota Culiacan setelah penangkapan Ovidio. Pria berusia 32 tahun yang dijuluki 'El Raton' atau 'Si Tikus' ini diterbangkan dengan pesawat militer dan ditahan di Mexico City.
ADVERTISEMENT
Selama proses penangkapan, pertempuran sengit melanda Culiacan. Tembakan dari helikopter bahkan tampak menerangi langit.
Orang-orang yang diduga merupakan anggota kartel turut membakar dan membajak mobil warga. Pasukan keamanan yang berusaha membendung kekerasan berpatroli sepanjang jalanan. Kendaraan yang terbakar berserakan di kota yang menyerupai zona perang.
Pemerintah mengatakan, sepuluh tentara dan 19 tersangka tewas dalam operasi itu per Jumat (6/1). Salah satunya adalah kolonel yang memimpin satu batalion infanteri. Hingga 35 tentara lainnya menderita luka tembak, sedangkan 21 pria bersenjata ditangkap.
Ribuan tentara sudah merebut kembali kendali atas kota tersebut setelah anggota kartel mencoba membebaskan bos mereka.
"Kami terus berupaya mengendalikan situasi," kata kepala keamanan publik Sinaloa, Cristobal Castaneda.
Ovidio Guzman Lopez. Foto: Facebook.com/OvidioGuzmanLop
Ovidio diduga membantu menjalankan Kartel Sinaloa sejak ayahnya ditangkap dan diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) pada 2017. Akibat memperdagangkan ratusan ton narkoba ke negara tersebut selama 25 tahun, 'El Chapo' menjalani hukuman penjara seumur hidup di AS.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, kartelnya tetap menjadi salah satu organisasi perdagangan narkoba terkuat di dunia. Ovidio adalah tokoh kunci kartel tersebut. Dia dan salah satu saudara laki-lakinya diduga mengawasi hampir belasan laboratorium metamfetamin di Sinaloa.
Mereka diyakini bersekongkol untuk mendistribusikan kokain dan mariyuana pula. Ovidio juga diduga memerintahkan pembunuhan sejumlah informan, seorang pengedar narkoba, dan seorang penyanyi Meksiko yang menolak tampil di pernikahannya.
Ovidio sempat ditahan untuk sementara pada 2019. Tetapi, dia segera dibebaskan setelah kartelnya melancarkan perang habis-habisan sebagai pembalasan. Mereka menembakkan senapan mesin dan membakar kendaraan di sepanjang jalan di Culiacan.