Hubungan China Australia Tegang Akibat Manuver Jet Tempur di LCS

6 Juni 2022 18:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat tempur China Foto: AFP/WANG ZHAO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat tempur China Foto: AFP/WANG ZHAO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beijing pada Senin (6/6/2022) memperingatkan Canberra untuk berhati-hati dalam bertindak atau China akan memberikan konsekuensi serius.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan pihak Beijing setelah Canberra menuding jet tempur China telah mencegat salah satu pesawat mata-matanya saat sedang melintas di atas permukaan Laut China Selatan (LCS).
Menurut Canberra, sangat tidak biasa bagi China untuk melakukan penerbangan pengawasan di Laut China Selatan – wilayah yang Beijing tegaskan termasuk ke dalam kedaulatannya.
Sejak Rusia memulai serangannya ke Ukraina, China juga turut meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat dan Sekutu. Hal ini dikarenakan China semakin menuntut kebebasan navigasi di wilayah Laut China Selatan dan di Taiwan – negara independen yang Beijing juga klaim sebagai bagian negaranya.
"Sebuah pesawat tempur J-16 China mencegat pesawat pengintai P-8 akhir bulan lalu, dalam sebuah manuver berbahaya yang membahayakan keselamatan awak Angkatan Pertahanan Australia," kata Menteri Pertahanan Australia Richard Marles pada Minggu (5/6/2022), dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Beijing bersikeras menganggap justru Canberra yang mengancam keamanan regional China. "China tidak akan pernah membiarkan negara mana pun melanggar kedaulatan dan keamanan China dengan dalih kebebasan navigasi," kata pihak Beijing.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian. Foto: GREG BAKER / AFP
"China sekali lagi mendesak Australia untuk sungguh-sungguh menghormati kepentingan keamanan nasional dan kepentingan inti China, bertindak, dan berbicara dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya salah perhitungan yang mengakibatkan konsekuensi serius," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Senin (6/6/2022) kepada wartawan.
Insiden saling tuduh ini tidak terjadi untuk pertama kalinya. Tiga bulan lalu, Australia menuding angkatan militer China telah menyorotkan laser ke salah satu pesawat militer Canberra di atas perairan bagian utara Australia. Pemerintah Canberra menyatakan tindakan China ini sebagai intimidasi.
Pesawat P-8A Poseidon milik militer Australia. Foto: airforce.gov.au
Namun, hal ini disangkal oleh otoritas Beijing. Zhao mengatakan angkatan militer China selalu menjalankan tugasnya dengan cara yang aman, memenuhi standar, dan profesional sesuai dengan hukum internasional.
ADVERTISEMENT
Dan aksi pencegatan di jalur udara oleh pihak China juga tidak terjadi untuk pertama kalinya. Pekan lalu, Kanada menuding pesawat angkatan udara China telah menghalangi pesawat patroli Kanada yang hendak mengawasi berjalannya sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Korea Utara lewat jalur laut.
"Pada beberapa kesempatan dari 26 April hingga 26 Mei, pesawat Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) mendekati pesawat patroli jarak jauh CP-140 Aurora Angkatan Udara Kanada," kata Angkatan Bersenjata Kanada dalam sebuah pernyataan resmi pada Rabu (1/6/2022).
"Dalam interaksi ini, pesawat PLAAF tidak mematuhi norma-norma keselamatan udara internasional," sambung pernyataan itu. "Interaksi ini tidak profesional dan/atau membahayakan keselamatan personel RCAF kami," tutup pernyataan tersebut.