Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Kashmir wilayah di perbatasan India dan Pakistan telah lama menjadi sumber ketegangan hubungan kedua negara tersebut. Kini wilayah itu membuat hubungan keduanya semakin panas usai peristiwa pembantaian wisatawan. Sebab India menuduh salah satu pelaku pembantaian berkewarganegaraan Pakistan.
ADVERTISEMENT
Kashmir merupakan wilayah yang sekitar dua per tiganya dikuasai India. Sementara Pakistan sepertiga sisanya.
Pasca peristiwa pembantaian tersebut India dan Pakistan saling balas kebijakan diplomatik. Kontak senjata di Kashmir terjadi dalam beberapa hari terakhir, perbatasan Kashmir ditutup, dan warga negara India maupun Pakistan diminta keluar dari masing-masing negara.
Sementara Pakistan mengambil langkah menghentikan perjanjian Simla tahun 1972 sampai India menghentikan semua tudingan mereka tentang 'terorisme di Pakistan'.
Perjanjian Simla 1972 sendiri membahas perjanjian damai antara India dan Pakistan, termasuk penetapan garis kontrol di Kashmir.
Penutupan Wilayah Udara
Pakistan menutup wilayah udaranya untuk pesawat India pada 24 April. India juga mengambil langkah yang sama pada Rabu malam dan larangan itu akan berlaku hingga 23 Mei.
ADVERTISEMENT
Pemberitahuan kepada operator udara mengatakan wilayah udara India tidak tersedia untuk pesawat Pakistan yang terdaftar atau disewa, termasuk penerbangan militer.
Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan pihak militer kebebasan operasional penuh untuk merespons serangan Pakistan dalam pertemuan tertutup yang dilakukan pada Selasa (29/4).
Sementara, pemerintah Pakistan membantah terlibat dalam penembakan yang menewaskan 26 wisatawan India dan Nepal di Kashmir. Mereka berjanji setiap tindakan agresi akan ditanggapi dengan respons yang tegas.
Menlu India Bahas dengan Menlu AS
Menlu India Subrahmanyam Jaishankar berbicara dengan Menlu AS Marco Rubio membahas pembantaian wisatawan India dan Nepal di Kashmir. Dalam perbincangan itu, Jaishankar mengatakan kepada Rubio bahwa pelaku pembantaian harus diadili.
Dikutip dari Reuters, Kamis (1/5), Kemlu AS mengatakan Rubio mendiskusikan hubungan yang tegang antara India dan Pakistan dalam panggilan telepon terpisah. Rubio mendesak kedua negara bekerja satu sama lain untuk meredakan ketegangan.
ADVERTISEMENT
Rubio mendukung India memerangi ekstremisme dan mendesak Pakistan bekerja sama dalam menyelidiki pembantaian yang membunuh 26 wisatawan.
"Saya memberi tahu Menlu AS bahwa pelaku, pendukung, dan perencana serangan 22 April harus diadili," kata Jaishankar dalam unggahannya di X.
Sementara Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mendesak AS untuk menekan India mengurangi retorika dan bertindak secara bertanggung jawab.
Pakistan Liburkan Madrasah di Kashmir
Pihak berwenang di Kashmir yang dikelola Pakistan meliburkan lebih dari 1.000 madrasah pada Kamis (1/5) karena khawatir kemungkinan aksi militer India sebagai balasan atas pembantaian wisatawan yang terjadi minggu lalu.
"Kami mengumumkan seluruh madrasah di Kashmir libur 10 hari," kata kepala departemen urusan agama setempat, Hafiz Nazeer Ahmed, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Sumber kementerian mengatakan keputusan meliburkan sekolah karena ketegangan di perbatasan dan potensi konflik.