Kasih Sayang Mumun untuk Buaya Bernama Kojek

9 Februari 2018 12:36 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mumun, pemilik buaya di Bogor (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mumun, pemilik buaya di Bogor (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Munarsih hanya bisa terisak saat melihat Kojek, buaya yang sudah bersamanya selama 21 tahun, dibawa oleh petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kota Bogor pada Minggu (4/1) sore hari.
ADVERTISEMENT
Hari-harinya kini tak lagi sama. Kolam ikan berbentuk segitiga yang biasa digunakan sebagai tempat bermain Kojek, kini terlihat kosong digantikan oleh ikan-ikan koi kecil.
Wanita yang akrab di sapa Mumun itu menangis saat mengingat proses evakuasi Kojek.
"Itu siapa nanti yang ngajak bicara dan cerita di sana (Taman Safari)," ujar Mumun saat ditemui kumparan (kumparan.com) di kediamannya yang berada di Kelurahan Sempur, Bogor, pada Kamis (2/8).
Suasana rumahnya pemilik buaya di Bogor (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumahnya pemilik buaya di Bogor (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan)
Mumun berkisah soal kebiasannya menyapa Kojek setiap pagi sebelum memulai aktivitas.
"Saya nyapu pagi-pagi, 'Selamat pagi Kojek, Ibu nyapu dulu ya jangan ganggu ya'. Mata Kojek cuma merem, itu artinya dia mengerti," tambah Mumun.
Bagi Mumun, Kojek bukan hanya hewan peliharaan, buaya seberat 200 kg itu sudah dianggap seperti keluarganya sendiri. Terlebih, Kojek telah menemani hari-harinya jauh sebelum cucu-cucunya lahir.
ADVERTISEMENT
"Sedih, sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Sebelum anak saya nikah, terus dirawat di sini sampai 21 tahun. Kojek membawa cerita, membawa kenangan saat nyapu," kata Mumun sembari mengusap air mata.
Sedari kecil Kojek sudah terbiasa hidup berdampingan dengan manusia dan hewan peliharaan Mumun lainnya seperti biawak, ikan, dan kucing. Setiap harinya Mumun memberi makan Kojek seminggu dua kali berupa ikan Mas berwarna hitam.
Bahkan Mumun tak tega, ketika dirinya menyantap makanan kesukaan Kojek. Ia lebih memilih menyimpan ikan-ikan untuk untuk nanti diberikan pada hewan kesayangannya tersebut.
"Kalau ada sisa ikan saya udah nggak mau makan, buat Kojek aja. Nanti kalau laper," tutur Mumun.
Penyerahan buaya ke BKSDA (Foto: dok: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan buaya ke BKSDA (Foto: dok: istimewa)
Mumun mengenang, saat dirinya lupa berpamitan dengan Kojek ketika pergi ke Serang. Menurut wanita berusia 71 tahun itu, Kojek sempat marah.
ADVERTISEMENT
"Lupa pamit sama dia (Kojek) saat pergi ke Serang, jadi ditungguin di depan teras, pot tanaman semua dirusak. Saya lupa pamit," kata Mumun.
Setelah 21 tahun bersahabat dengan Kojek, Mumun akhirnya bersedia menyerahkan 'teman hidup'nya itu secara sukarela kepada BKSDA Bogor.
Takut dipenjara dan denda yang jumlahnya tak sedikit jadi alasan keluarga Mumun menyerahkan Kojek kepada petugas yang berwenang. Namun begitu, Mumun belum bisa melepas kepergian Kojek hingga sekarang.
Mumun mengaku, setiap hari Sabtu dan Minggu banyak warga datang ke rumahnya untuk sekadar melihat Kojek.
"Ada yang 10 orang, 15 orang, dari berbagai daerah ada yang dari Ciapus, Tajur, rame orang di rumah," kata Mumun.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, kini rumah Mumun sunyi tak lagi ada riuh warga bergerombol ingin bertemu dengan Kojek. Seperti beberapa waktu lalu saat rombongan anak-anak SD menyambangi rumahnya untuk melihat Kojek, mereka harus menelan kekecewaan karena Kojek sudah tak ada lagi di kolam.
"Sepi, biasanya rame terus itu di pagar rumah," ujar Mumun.
Saat Kojek dipindahkan ke Taman Safari, Mumun dan Irwan berpesan kepada petugas untuk tak menyatukan Kojek dengan buaya lainnya. Keduanya khawatir Kojek terluka dan mati diserang buaya lain.
"Dipisahin tempatnya jangan disatuin, makannya seminggu dua kali ikan mas yang warna hitam. Jangan enggak, ini harus dipisah sama yang lain," kata Mumun.
Mumun mengatakan, di Taman Safari Kojek akan direhabilitasi selama dua bulan sebelum akhirnya disatukan dengan buaya lain yang ada di kebun binatang itu.
ADVERTISEMENT
Belum sepekan Kojek meninggalkan Mumun, rasa rindu terhadap buayanya itu sudah tak terbendung. Mumun dan Irwan berencana akan menengok Kojek di akhir pekan. Mumun berharap kepada Taman Safari untuk memperhatikan Kojek dari segi makanan, tempat tinggal, juga bisa berinteraksi dengan manusia.
"Supaya tidak kesepian, Kojek bisa lebih banyak berinteraksi dengan manusia. Kan sudah jinak, Kojek baik, enggak galak," ujar Mumun.