Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Hujan Es Masih Mungkin Terjadi Sampai April
28 Maret 2017 16:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Fenomena hujan lebat disertai jatuhnya gumpalan es terjadi sore ini, Selasa (28/3), di Jakarta Selatan dan sekitarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena ini masih mungkin berulang.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Hujan Es Guyur Jakarta
Kepala Sub Bidang Ikllim dan Cuaca BMKG, Agie Wandala Putra, menjelaskan hujan lebat yang disertai gumpalan es, sering terjadi pada musim peralihan. "Secara umum, bulan Maret dan April adalah periodenya," kata Agie kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (28/3).
Sedangkan Kabag Humas BMKG, Hrry Tirto, menjelaskan tanda-tanda sebelum terjadi hujan es. Biasanya, kata Hary, satu hari sebelumnya udara akan terasa panas.
Udara panas, jelas Hary, terjadi karena radiasi sinar matahari yang cukup kuat. "Ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara 10.00 WIB dan 07.00 WIB yang rentangnya lebih dari 4.5 derajat Celcius disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai lebih dari 60 persen," katanya.
ADVERTISEMENT
Perubahan udara yang terjadi dalam waktu cepat itu, menimbulkan awan cumulonimbus yang kuat. "Awan tersebut mengakibatkan munculnya fenomena hujan es," katanya.
Peristiwa semacam ini, disebut Hary, kerap terjadi pada sore dan jelang malam hari. Durasinya pun hanya sekitar 10 menit.