Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Tim Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) memantau hilal di atap kampus mereka.
ADVERTISEMENT
Pemantauan dilakukan dengan 3 teleskop dan 1 theodolite, para operator nampak terus memantau.
Kepala OIF UMSU Arwin Juli Rakhmadi menyebut hilal di Kota Medan tidak terlihat. Salah satu faktornya adalah langit yang berawan akibat hujan yang mengguyur.
“Laporan tim OIF yang bertugas untuk kali ini belum berhasil dengan catatan sekali lagi di Medan dengan ketinggian hilal 4 sekian, sudut elongasi 5 derajat sekian kita tidak( berhasil menangkap citra hilal dengan berbagi faktor,” kata Arwin di lokasi.
“Pertama di antaranya memang karena ketinggian hilal itu secara astronomis matematis itu memang terbilang rendah, dibilang lagi kita tahu cuaca keadaan awan yang cukup mengganggu berawan tadi sore hujan sehingga ini menjadi faktor lagi hilal tidak bisa terlihat,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kata Arwin, ketinggian hilal berdasarkan pantauan dari Aceh sudah memenuhi kriteria Kemenag.
“Di tempat lain terutama Aceh yang ketinggian hilalnya sudah memenuhi kriteria Kemenag di atas tiga derajat dan elongasi 6,4, jadi kita tinggal tunggu,” jelasnya.