Hun Sen Siap Mati Disambar Petir Jika Pemilu Kamboja Dicurangi

7 Agustus 2018 10:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Kamboja Hun Sen (Foto: AFP/Thang Chhin Sothy)
zoom-in-whitePerbesar
PM Kamboja Hun Sen (Foto: AFP/Thang Chhin Sothy)
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen bersumpah mati bahwa pemilu kamboja yang dimenangkan secara mutlak oleh partainya tidak dicurangi. Dia membantah tuduhan negara-negara Barat yang mengatakan pemilu itu tidak adil dan ada penggelembungan suara.
ADVERTISEMENT
Partai Hun Sen, Partai Rakyat Kamboja (CPP), memenangkan seluruh 125 kursi parlemen dalam pemilu 29 Juli lalu. Kemenangan ini semakin memantapkan kepemimpinan Hun Sen yang telah berlangsung 33 tahun di negara itu.
Negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, menuding pemilu itu cacat dan curang. Akhir tahun lalu, partai oposisi terkuat Kamboja, Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) dibubarkan atas tuduhan pengkhianatan negara sehingga ttidak ada rival kuat bagi CPP.
Selain itu, para pemantau independen dan lembaga HAM menyebutkan adanya intimidasi dalam pemilu Kamboja tersebut. Namun Hun Sen membantah keras tuduhan-tuduhan tersebut.
Dalam pidatonya di Kamboja, Senin (6/8), Hun Sen mengatakan siap bersumpah atas nyawanya jika memang pemilu Kamboja dicurangi. Sumpah ini juga harus dilakukan oleh para penuduhnya, termasuk tokoh-tokoh oposisi.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengikuti pemilu keenam sejak negaranya merdeka dari perang. (Foto: AFP PHOTO / Manan Vatsyayana)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengikuti pemilu keenam sejak negaranya merdeka dari perang. (Foto: AFP PHOTO / Manan Vatsyayana)
"Saya bersumpah mati dengan segala cara, mati kecelakaan mobil, pesawat jatuh, tersetrum, disambar petir, apapun yang bisa bikin mati," kata pemimpin berusia 66 tahun itu, dikutip Reuters.
"Mereka yang menuduh hasil pemilu digelembungkan, tolong bersumpah. Bersumpah mati semuanya," lanjut dia.
Hun Sen mengatakan dia akan berpidato di PBB usai kabinet pemerintahannya yang baru terbentuk pada Agustus. Dia akan menunjukkan kepada dunia bahwa Kamboja tidak perlu persetujuan dari negara lain.
"Saya akan ke PBB untuk berpidato agar mereka melihat bahwa sebagai negara berdaulat, yang melaksanakan pemilu sendiri, kami tidak perlu stempel persetujuan dari siapapun," kata Hun Sen lagi.
Pengumuman resmi hasil pemilu akan diumumkan pada 15 Agustus mendatang. Jika tidak ada keberatan, pemerintah baru akan terbentuk di bulan yang sama.
ADVERTISEMENT