news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

HUT ke-9 Kabupaten Malaka, NTT, 32 KK Transmigran Terima Kunci Rumah

26 April 2022 12:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
32 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Malaka, NTT, menerima rumah di Satuan Permukiman Transmigrasi Kapitan Meo, Minggu (24/4/2022). dok  Foto: Kemendes PDTT
zoom-in-whitePerbesar
32 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Malaka, NTT, menerima rumah di Satuan Permukiman Transmigrasi Kapitan Meo, Minggu (24/4/2022). dok Foto: Kemendes PDTT
ADVERTISEMENT
Sejumlah 32 Kepala Keluarga (KK) telah resmi ditempatkan di Satuan Permukiman Transmigrasi Kapitan Meo, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (24/4).
ADVERTISEMENT
Peresmian itu ditandai dengan penyerahan kunci rumah penempatan transmigrasi pola pugar tersebut.
Proses penyerahan bertepatan dengan Acara Puncak Hari Ulang Tahun ke-9 Kabupaten Malaka di Lapangan Umum Kota Betun, Malaka.
Bupati Malaka, Simon Nahak, berserta Forkopimda didampingi Direktur Fasilitasi Penataan Persebaran Kawasan Transmigrasi Kemendes PDTT, Anto Pribadi, secara simbolis menyerahkan kunci rumah para transmigran itu.
Penyerahan kunci rumah juga disaksikan Kepala Dinas Kopnakertrans Provinsi NTT, Silvia R. Pekujawang; Kepala Dinas Nakertrans Kabupatan Malaka, Vinsen Babu; serta masyarakat umum yang turut hadir memeriahkan HUT Kabupaten Malaka.
Transmigran yang ditempatkan di Kapiten Meo merupakan penduduk berasal dari Kabupaten Malaka yang terdiri dari 25 KK ditempatkan di Satuan Permukiman (SP) Pugar dan 7 KK selebihnya ditempatkan di SP Baru.
ADVERTISEMENT
Simon Nahak mengucapkan terima kasih kepada Kemendes PDTT melalui Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi yang telah membangun satuan permukiman Kapiten Meo di Kawasan Transmigrasi Kobalima Timur, beserta fasilitas umumnya.
Sehingga transmigran dapat menjalankan kehidupannya secara baik dan memanfaatkan lahannya, serta melakukan usaha di bidang pertanian dan peternakan.
Beberapa fasilitas umum yang telah dibangun adalah jalan poros, rumah petugas, embung, dan sarana air bersih.
"Program transmigrasi ini sangat sesuai dengan visi Kabupaten Malaka yaitu Terwujudnya Kabupaten Malaka yang Berbudaya, Berkarakter, Mandiri, Berakhlak dan Berkeadilan yang Sejahtera,” ujar Simon.
32 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Malaka, NTT, menerima rumah di Satuan Permukiman Transmigrasi Kapitan Meo, Minggu (24/4/2022). dok Foto: Kemendes PDTT
Simon berharap para transmigran mampu menjaga dan merawat rumah serta fasilitas umum dengan baik, menjalani hidup bertransmigrasi dengan semangat kebersamaan, gotong royong, mengembangkan kualitas diri, mengolah lahan.
ADVERTISEMENT
Lalu, menjaga kelestarian lingkungan, serta keamanan dan ketertiban, sehingga lokasi transmigrasi Kapiten Meo dapat tumbuh jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sesuai potensi yang dimiliki.
Wakil Bupati Malaka, Louise Lucky Taolin, beserta Direktur FP3KT dan Kadis Kopnakertrans Provinsi NTT telah menemui 32 KK transmigran untuk memberi motivasi sekaligus menyerahkan bantuan perbekalan serta pemenuhan catu pangan berupa beras dan nonberas untuk 12 bulan ke depan.
Direktur Fasilitasi Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi Kemendes PDTT, Anto Pribadi mengatakan, kunci sukses transmigran itu cukup dengan bekal BAKSO.
BAKSO yaitu Berdoa, Ambisi, Kerja sama, Sabar, dan Optimis. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendapat kekuatan lahir dan batin. Ambisi, agar dapat mengubah kehidupan yang lebih baik di tanah harapan.
ADVERTISEMENT
Kerja sama, harus dapat diupayakan dengan tetangga, masyarakat sekitar, dan petugas lapangan di satuan permukiman.
"Sabar, karena di lokasi transmigrasi banyak tantangan, hambatan, dan godaannya sehingga harus sabar untuk menjadi sukses yang lebih besar lagi. Dan O adalah Optimis”, kata Anto saat memberi motivasi.
Selain kunci sukses yang dimiliki transmigran, lanjutnya, satuan permukiman transmigrasi diharapkan dapat dengan cepat menjadi pusat pertumbuhan dengan berorientasi pada konsep pembangunan SDGS yang dapat menggeliatkan ekonomi dengan berkolaborasi dengan desa sekitar, hingga pada akhirnya dapat mewujudkan desa yang berdikari dan Pancasilais.
Hak normatif yang diterima transmigran selain rumah tinggal dan jamban keluarga (RTJK) serta lahan usaha, juga diberikan bantuan perbekalan berupa sandang, peralatan pertanian, peralatan pertukangan, alat tidur, dan alat dapur, serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya Portable.
ADVERTISEMENT