Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ibadah Online, Cara Gereja Singapura Bertahan di Tengah Gempuran Virus Corona
14 Februari 2020 16:18 WIB

ADVERTISEMENT
Sebuah gereja di Singapura, City Harvest, meliburkan ibadah mingguannya. Mereka mengganti dengan kebaktian online.
ADVERTISEMENT
Majelis Gereja City Harvest memutuskan, segala bentuk kegiatan gereja pada kebaktian Minggu seperti pujian dan khotbah akan ditayangkan secara online. Jemaat tak perlu datang ke gedung gereja dan dipersilakan untuk beribadah di rumah.
"Pimpinan gereja sudah mempertimbangkan apa yang paling bijaksana dan bertanggung jawab bagi gereja kami terkait meningkatnya kasus COVID-19 (virus corona) beberapa pekan belakangan," ucap pemimpin gereja City Harvest, Pendeta Ho Yeow Sun, seperti dikutip dari AFP.
"Ini adalah langkah sementara. Saya menantikan hari saat situasi kembali normal dan kami bisa kembali kebaktian bersama," sambung dia.
Menyebarnya virus corona berimbas pada kegiatan keagamaan di Singapura. Beberapa aktivitas bahkan sudah ditunda di negara multi agama tersebut.
Pemerintah Singapura juga sudah melarang pertemuan dalam skala besar dilakukan di ruang publik.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gereja City Harvest dikenal sebagai salah satu gereja terbesar di Singapura. Gereja pimpinan Pendeta Kong Hee ini memiliki pengikut sebanyak 16 ribu orang.
Laporan Reuters menyebut City Harvest sebagai gereja paling untung di seluruh Asia.
Namun, pada awal 2010-an lalu petinggi City Harvest, termasuk Kong Hee dan istrinya, Ho Yeow Sun, tersandung masalah hukum. Mereka bersama sejumlah anggota majelis gereja diduga menggelapkan uang jemaat.
Kasus korupsi di City Harvest disebut-sebut sebagai penggelapan uang terbesar dalam sejarah Singapura.