Ibadah Online, Cara Gereja Singapura Bertahan di Tengah Gempuran Virus Corona

14 Februari 2020 16:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang siswa berjalan melalui asrama yang digunakan sebagai zona karantina di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura. Foto: REUTERS/Feline Lim
zoom-in-whitePerbesar
Seorang siswa berjalan melalui asrama yang digunakan sebagai zona karantina di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura. Foto: REUTERS/Feline Lim
ADVERTISEMENT
Sebuah gereja di Singapura, City Harvest, meliburkan ibadah mingguannya. Mereka mengganti dengan kebaktian online.
ADVERTISEMENT
Langkah City Harvest Church dilakukan lantaran meluasnya virus corona. Per Jumat (14/2), 58 orang di Singapura positif terjangkit virus corona.
Majelis Gereja City Harvest memutuskan, segala bentuk kegiatan gereja pada kebaktian Minggu seperti pujian dan khotbah akan ditayangkan secara online. Jemaat tak perlu datang ke gedung gereja dan dipersilakan untuk beribadah di rumah.
Para awak pasawat mengenakan masker pelindung di terminal keberangkatan Bandara Internasional Changi di Singapura Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
"Pimpinan gereja sudah mempertimbangkan apa yang paling bijaksana dan bertanggung jawab bagi gereja kami terkait meningkatnya kasus COVID-19 (virus corona) beberapa pekan belakangan," ucap pemimpin gereja City Harvest, Pendeta Ho Yeow Sun, seperti dikutip dari AFP.
"Ini adalah langkah sementara. Saya menantikan hari saat situasi kembali normal dan kami bisa kembali kebaktian bersama," sambung dia.
Menyebarnya virus corona berimbas pada kegiatan keagamaan di Singapura. Beberapa aktivitas bahkan sudah ditunda di negara multi agama tersebut.
City Harvest Church di Singapura. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
Pemerintah Singapura juga sudah melarang pertemuan dalam skala besar dilakukan di ruang publik.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gereja City Harvest dikenal sebagai salah satu gereja terbesar di Singapura. Gereja pimpinan Pendeta Kong Hee ini memiliki pengikut sebanyak 16 ribu orang.
Laporan Reuters menyebut City Harvest sebagai gereja paling untung di seluruh Asia.
City Harvest Church di Singapura. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
Namun, pada awal 2010-an lalu petinggi City Harvest, termasuk Kong Hee dan istrinya, Ho Yeow Sun, tersandung masalah hukum. Mereka bersama sejumlah anggota majelis gereja diduga menggelapkan uang jemaat.
Kasus korupsi di City Harvest disebut-sebut sebagai penggelapan uang terbesar dalam sejarah Singapura.