Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Ibas soal Hubungan Demokrat dengan Jokowi: Bukan Teman Tapi Mesra
31 Oktober 2017 19:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
![Jokowi dan Ibas saat open house di Istana. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1498362316/kupu3rmtjrnor3nwtaev.jpg)
ADVERTISEMENT
Belakangan ini hubungan Partai Demokrat dengan pemerintahan Jokowi-JK semakin harmonis. Khususnya setelah Demokrat mengeluarkan sikap yang sama dengan partai koalisi pemerintahan, yaitu mendukung pengesahan Perppu Ormas menjadi UU.
ADVERTISEMENT
Terlebih setelah, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhyono yang baru-baru ini bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (27/10). Partai Demokrat pun menegaskan akan tetap menjaga hubungan baik dengan Pemerintahan Jokowi.
"Tapi yang jelas bukan teman tapi mesra yah. Kemesraan harus dijaga bagi siapa pun. Tidak hanya tokoh-tokoh politiknya saja," kata Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (31/10).
Ibas juga menambahkan bahwa hubungan mesra partainya, bukan hanya dengan pemerintah, namun juga dengan rakyat.
"Kemesraan Demokrat dengan rakyatnya juga harus terus dijaga. Karena Demokrat terlahir dari suara rakyat. Kami juga ingin menjaga kemesraan. Kemesraan dengan pemerintah, kemesraan dengan fraksi-fraksi yang ada di DPR RI, kemesraan dengan teman-teman anggota fraksi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Ibas yang merupakan anak bungsu dari Susilo Bambang Yudhoyono ini menjelaskan sikap politik ayahnya saat ini. Menurut dia, saat ini SBY tengah menjaga komunikasi dengan Presiden Jokowi untuk kepentingan bangsa.
Ia memastikan sikap ini tak hanya dilakukan dengan Jokowi, tapi dengan pihak manapun, termasuk dengan ketua umum partai politik lainnya.
"Pak SBY sendiri yang pernah pimpin negara ini 10 tahun, dipilih secara demokratis juga menjaga komunikasi pada para pemimpin terdahulunya. Lihat saja kemarin santai. Tapi kita tak tahu apa yang dibicarakan. Pasti banyak yang substansi positif. Termasuk pada teman-teman ketua parpol lainnya, terbuka saja," pungkasnya.