Ibu & Anak Ditembak Israel di Gereja Katolik Kota Gaza, Paus Fransiskus Berduka

18 Desember 2023 18:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus berhenti sejenak saat wawancara dengan The Associated Press di Vatikan, Selasa (24/1/2023). Foto: Domenico Stinellis/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus berhenti sejenak saat wawancara dengan The Associated Press di Vatikan, Selasa (24/1/2023). Foto: Domenico Stinellis/AP Photo
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus pada Minggu (17/12) mengungkapkan keprihatinan atas insiden ibu dan anak tewas ditembak sniper Israel di halaman gereja Katolik satu-satunya di Jalur Gaza akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Komentar Paus Fransiskus muncul, sehari setelah Patriarkat Latin Yerusalem mengumumkan seorang ibu bernama Nahida bersama putrinya, Samar, ditembak saat sedang berusaha melindungi orang lain di gereja tersebut.
"Saya terus menerima berita yang sangat serius dan menyedihkan tentang Gaza," ungkap Paus Fransiskus, seperti dikutip dari AFP.
"Seorang ibu dan putrinya terbunuh dan orang-orang lain terluka oleh para penembak. Ini terjadi bahkan di dalam kompleks paroki Keluarga Kudus, di mana tidak ada teroris, tetapi ada keluarga, anak-anak, orang-orang yang sakit dan penyandang disabilitas," tambahnya.
Masyarakat berkumpul saat menghadiri perayaan penyalaan pohon Natal di Gereja Katolik Roma Keluarga Kudus di Kota Gaza pada 18 Desember 2021. Foto: MAHMUD HAMS / AFP
Penembakan keji itu terjadi Sabtu (16/12) dan dikonfirmasi oleh Patriarkat Latin Yerusalem dalam pernyataan resmi. Keuskupan itu juga melaporkan terdapat tujuh orang mengalami luka-luka imbas serangan penjajah.
ADVERTISEMENT
"Sekitar siang hari ini penembak jitu IDF membunuh dua perempuan Kristen di dalam Paroki Keluarga Kudus di Gaza, di mana keluarga-keluarga Kristen berlindung sejak perang Israel-Hamas meletus," bunyi pernyataan Patriarkat Latin Yerusalem.
"Nahida dan putrinya Samar ditembak dan dibunuh ketika mereka berjalan ke biara suster. Salah satu dari mereka terbunuh ketika dia mencoba membawa yang lain ke tempat yang aman," sambung dia.
Lebih lanjut, Patriarkat Latin Yerusalem mengungkapkan bahwa tidak ada peringatan evakuasi atau serangan yang dikeluarkan IDF sebelum penembakan terjadi. "Mereka ditembak dengan darah dingin di dalam lingkungan Paroki, di mana tidak ada pihak yang berperang," jelasnya.
Tentara Israel bersama lansia yang dibantunya untuk foto propaganda lalu dibunuhnya. Foto: Dok. Istimewa
Keuskupan itu menambahkan, tiga proyektil yang ditembakkan dari tank Israel pun telah menghantam sebuah biara, menghancurkan generator beserta persediaan bahan bakarnya, dan membuat gedung yang semula menjadi lokasi perlindungan 54 penyandang disabilitas ini tidak lagi dapat dihuni.
ADVERTISEMENT
"Ke-54 penyandang disabilitas saat ini mengungsi dan tidak memiliki akses ke alat bantu pernapasan yang dibutuhkan oleh sebagian dari mereka untuk bertahan hidup," tutur Patriarkat Latin Yerusalem.

Israel Bantah

Mengenai serangan itu, tentara Israeli Defense Forces (IDF) kepada AFP mengaku telah dihubungi oleh perwakilan gereja tentang insiden di Paroki Keluarga Kudus pada Sabtu (16/12).
Namun, IDF mengungkapkan tidak ada laporan tentang serangan di gereja atau warga sipil yang terbunuh maupun terluka. "Sebuah tinjauan terhadap temuan operasional IDF mendukung hal ini," jelas IDF.
Lagi-lagi, terlepas dari banyaknya bukti bahwa Israel selama ini telah menargetkan serangan tanpa pandang bulu — IDF berdalih bahwa serangannya tidak menargetkan warga sipil dari apa pun agamanya.
ADVERTISEMENT
"IDF menanggapi klaim-klaim yang berkaitan dengan kerusakan pada situs-situs sensitif dengan sangat serius — terutama gereja — mengingat komunitas Kristen adalah kelompok minoritas di Timur Tengah," tutup dia.